Senin, 22 Desember 2025

Menyambut SS-1, Satelit Karya Mahasiswa yang Segera Mengorbit di Luar Angkasa

- Selasa, 12 Juli 2022 | 20:08 WIB

Tantangan lain dalam riset satelit adalah keterbatasan sumber daya. Dia mengungkapkan memulai riset satelit SS-1 tersebut dengan saldo tim Rp 0. Tetapi dia bersyukur mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Diantaranya adalah dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Dukungan dari BRIN dalam bentuk mentoring oleh ahli di bidang satelit. Kemudian fasilitas laboratorium dan ruangan khusus pembuatan satelit di Pusat Teknologi Satelit BRIN di Rancabungur, Kabupaten Bogor.

Selain itu juga ada dukungan dari Pasifik Satelit Nusantara. Selaku perusahaan swasta asal Indonesia pertama yang bergerak di bidang telekomunikasi berbasis satelit dan menjadi salah satu operator satelit di Indonesia.

Dia menjelaskan pada masa tertentu, cukup aktif berhari-hari bolak-balik Jakarta, Tangerang, dan Bogor. Contohnya ketika kelupaan memotret salah satu titik atau sudut bagian satelit.

Foto tersebut harus dikirim ke JAXA sebagai lembaga yang memfasilitasi peluncuran satelit. Zulfa mengatakan satelit harus dibuat sangat presisi dan detail sesuai dengan ketentuan dari JAXA.

Ketentuan yang sangat detail itu terkait dengan keamanan satelit tersebut. Jangan sampai satelit itu rusak atau gagal mengorbit. Sebab biaya yang dikeluarkan cukup besar.

Apalagi jangan sampai satelit itu meledak dan membahayakan astronot yang berada di ISS.

Struktur satelit SS-1 terbuat dari alumunium space grade seri 7. Kemudian di dalamnya ada beberapa komponen elektro. Kemudian ada PCB (printed circuit board) untuk modul komunikasi dan modul power. Kemudian juga ada komponen antena serta panel surya sebagai sumber energi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Hadapi Perubahan Iklim, KLH Gandeng Masyarakat Sipil

Kamis, 13 November 2025 | 17:41 WIB
X