Zulfa menceritakan riset satelit SS-1 dimulai saat dirinya masih berstatus sebagai mahasiswa di Surya University.
Di kampus tersebut ada sebuah pusat riset dengan beragam kegiatan penelitian. Mulai dari robot, drone, internet of things (IOT), dan lain sejenisnya.
Saat itu Zulfa dan timnya berdiskusi soal penelitian apa yang bisa berkontribusi untuk masyarakat.
Sampai akhirnya berkat bimbingan dari kampus, dimulailah riset inovasi satelit nano SS-1.
Dia mengatakan satelit memiliki beragam jenis. Dimulai dengan nano satellite dengan ukuran yang paling kecil dan bobot maksimal 1,3 kg. Kemudian ada micro satellite dengan bobot mencapai 50 kg.
Fungsi dari satelit SS-1 adalah membuat jaringan komunikasi alternatif untuk daerah yang tidak terjangkau sinyal GSM.
Sehingga dengan adanya satelit tersebut etap bisa mengirim data ke daerah-daerah tersebut. ’’Jadi fungsi satelit SS-1 ini seperti memasang kabel komunikasi, tetapi di luar angkasa,’’ jelasnya.
Pesan yang nantinya bisa dikirim melalui layanan satelit SS-1 adalah pesan teks. Pesan teks ini misalnya berupa informasi bencana dari daerah pedalaman.