Senin, 22 Desember 2025

Hati-Hati, Ada Ancaman Pangan Yang Lebih Buruk Dari Kenaikan Harga Cabai

- Senin, 27 Juni 2022 | 14:30 WIB
Fadli Zon
Fadli Zon

RBG.ID - Kenaikan harga cabai hingga menyentuh angka di atas Rp100 ribu, meskipun kini mulai turun, sebaiknya dijadikan sebagai “early warning” oleh pemerintah.

Warning tentang apa? Kebijakan pangan kita ke depan tak bisa lagi menggunakan pendekatan petugas pemadam kebakaran. Jika ada krisis harga, baik jatuh maupun melonjak; atau krisis stok, baru kemudian ada ‘treatment’. Cara seperti itu tak boleh lagi dipertahankan.

Secara kasuistik, kenaikan harga cabai yang terjadi dalam satu bulan terakhir ini memang dipicu dua faktor.

Pertama, faktor perubahan iklim. Perubahan iklim telah membuat cuaca tak menentu, curah hujan tinggi, banjir, angin, yang dalam kasus cabai telah membuat tanaman pangan ini rentan terkena penyakit, seperti hama patek dan fusurium.

BACA JUGA : Kemendag Klaim Harga Cabai Turun Mulai Juli

Akibatnya, produktivitas anjlok, sehingga suplai menjadi berkurang drastis. Ada penurunan produksi cabai yang signifikan di bulan April hingga Mei kemarin.

Dan kedua, faktor tanah. Lahan tanaman cabai kita banyak yang mengalami kerusakan di mana tak semua petani cabai bisa mengatasinya. Ada faktor kendala modal, pengetahuan dan keterampilan, sehingga para petani cabai kita tak bisa mengatasi persoalan ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Hadapi Perubahan Iklim, KLH Gandeng Masyarakat Sipil

Kamis, 13 November 2025 | 17:41 WIB
X