RBG.id – Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri tengah menyelidiki dugaan aksi teror kiriman kepala babi dan bangkai tikus tanpa kepala yang terjadi di Kantor Tempo, Jakarta Selatan.
Salah satu langkah utama penyelidikan adalah menganalisis rekaman CCTV untuk mengidentifikasi pelaku yang hingga kini belum terungkap.
Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Polisi Djuhandhani Rahardjo Puro menyatakan bahwa tim penyidik telah mengumpulkan dan memeriksa rekaman CCTV yang terpasang di Pos Satpam Gedung Tempo serta sepanjang jalur yang diduga dilalui oleh pelaku.
Baca Juga: Demo Tolak Revisi UU TNI Kembali Terjadi di Surabaya, 1.128 Personel Gabungan Diterjunkan!
"Tim telah menerima rekaman CCTV Gedung Tempo di Grogol, Jakarta Selatan. Saat ini, penyidik fokus menganalisis video untuk mengidentifikasi pelaku teror," ujar Djuhandhani dalam keterangannya, dikutip RBG.id dari ANTARA pada Senin (24/3).
Selain itu, tim penyidik dari Dittipidum juga telah mendatangi lokasi kejadian guna melakukan pemeriksaan langsung dan berkoordinasi dengan pihak Tempo.
Penyelidikan ini dilakukan menyusul insiden pengiriman potongan kepala babi dan bangkai tikus ke Kantor Tempo, yang diduga merupakan bentuk intimidasi terhadap media tersebut.
Baca Juga: Kapan Lebaran 2025? Ini Jadwal Sidang Isbat Penetapan 1 Syawal 1446 H
"Tim mendatangi TKP Gedung Tempo untuk berkoordinasi terkait laporan polisi serta mencatat keterangan saksi yang mengetahui kejadian," tambah Djuhandhani.
Kepolisian mendalami dugaan tindak pidana terkait ancaman kekerasan dan tindakan yang menghalangi kerja jurnalistik.
Kasus ini mengacu pada Pasal 335 KUHP dan Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo telah menginstruksikan Kabareskrim Polri untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut guna mengungkap dalang di balik aksi teror ini.
Baca Juga: Aksi Demo Tolak RUU TNI di Malang Ricuh, Jurnalis dan Tenaga Medis Jadi Korban Kekerasan Aparat
"Saya sudah memerintahkan Kabareskrim untuk melakukan penyelidikan mendalam," kata Kapolri.