Minggu, 21 Desember 2025

Aksi Demo Tolak RUU TNI di Malang Ricuh, Jurnalis dan Tenaga Medis Jadi Korban Kekerasan Aparat

- Senin, 24 Maret 2025 | 17:51 WIB
Demonstrasi UU TNI berujung ricuh di depan Gedung DPRD Kota Malang. (Foto/X @neveral0nely.)
Demonstrasi UU TNI berujung ricuh di depan Gedung DPRD Kota Malang. (Foto/X @neveral0nely.)

RBG.id Aksi demo menolak revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) di Kota Malang memanas dan berujung bentrokan antara massa demonstran dan aparat keamanan pada Minggu malam, 23 Maret 2025.

Namun, yang menjadi sorotan bukan hanya bentrokan fisik, melainkan juga dugaan serangan terhadap tenaga medis dan jurnalis yang tengah bertugas di lokasi kejadian.

Insiden ini memicu gelombang kecaman luas di berbagai platform media sosial.

Sejumlah saksi mata menyebut tenaga medis yang memberikan pertolongan pertama kepada demonstran terluka justru menjadi sasaran kekerasan aparat.

Baca Juga: Jelang Lebaran 2025, Bank Indonesia Buka Layanan Penukaran Uang Baru di Malang Pada 24-27 Maret, Ini Jadwal Lengkapnya

Bahkan, muncul laporan bahwa aparat melakukan sweeping hingga ke dalam rumah sakit tempat para korban dirawat.

"Kami mendapat kabar dari kawan-kawan bahwa hingga saat ini polisi masih melakukan sweeping di berbagai lokasi di Kota Malang, termasuk rumah sakit tempat para korban dirawat serta sejumlah kedai kopi yang dicurigai sebagai tempat berkumpulnya demonstran," ujar akun @tribunmelawan dikutip RBG.id pada Senin, (24/3).

Tak hanya tenaga medis, jurnalis yang tengah meliput aksi juga mengalami tindakan represif.

Beberapa di antaranya mengaku mendapat intimidasi hingga serangan fisik.

Baca Juga: Malang Nian Nasib Novi Citra Indriyati Vokalis Band Sukatani, Diduga Dipecat Sebagai Guru Usai Lagu 'Bayar Bayar Bayar' Viral

"Hari ini aku masih beruntung karena bisa menunjukkan kartu pers, tapi tidak dengan teman-temanku. Beberapa rekan jurnalis dipukul dan dianiaya di tempat. Bahkan, jurnalis mahasiswa pun ada yang menerima bogem mentah meskipun sudah menunjukkan kartu pers," tulis akun @petanigabut.

Situasi ricuh dalam demonstrasi ini dengan cepat menjadi perbincangan di media sosial. Tagar #TolakRUUTNI dan #Malang menjadi trending di platform X (sebelumnya Twitter), dipenuhi unggahan yang mengecam tindakan represif aparat.

Beberapa pengguna media sosial menyoroti bagaimana aksi kekerasan ini mengingatkan pada Tragedi Kanjuruhan, saat aparat dianggap bertindak berlebihan dalam mengendalikan massa.

Baca Juga: Selebgram Transgender Isa Zega Dijebloskan ke Lapas Wanita Kota Malang Usai Kontroversi Penistaan Agama dan UU ITE

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Trem di Kota Bogor Diuji Coba 2026

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:22 WIB
X