Minggu, 21 Desember 2025

Viral Aksi Dramatis Seorang Tukang Bakso di Malang Bangun Jalan Desa Habiskan Dana Pribadi Rp10 M, Warganet: Amal Jariyah Ini

- Sabtu, 28 Desember 2024 | 14:27 WIB
Pembangunan Jalan Desa di Kabupaten Malang (Tangkapan Layar Instagram @jabodetabek24info)
Pembangunan Jalan Desa di Kabupaten Malang (Tangkapan Layar Instagram @jabodetabek24info)


RBG.id - Seorang tukang bakso asal Dusun Segelan Sidomulyo, Desa Balesari, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, bernama Fery, mendadak viral di media sosial.

Pasalnya, Fery menggunakan uang pribadi untuk membiayai pembangunan jalan desa yang rusak parah mengundang aksi dramatis dari para warga.

Sontak saja, aksinya yang luar biasa ini mengundang perhatian banyak orang karena niat tulusnya memperbaiki infrastruktur desa tanpa bergantung pada dana pemerintah.

Baca Juga: Kasus Penipuan Komika Fico Fachriza Makin Memanas, Nikita Willy Jadi Korban Tipu Daya Uang Rp28 Juta Melayang

Usut punya usut, Fery menghabiskan sekitar Rp10 miliar untuk membangun jalan di desanya yang telah lama rusak.

Sebelumnya, jalan yang menghubungkan dusun tersebut dengan desa lain dalam kondisi memprihatinkan dengan aspal yang mengelupas dan hanya tersisa bebatuan.

Kondisi ini membuat pengendara, terutama warga setempat, merasa tidak nyaman setiap kali melintasi jalan Desa Balesari.

Baca Juga: Tragis! Bocah 7 Tahun yang Hanyut di Jember Ditemukan Tak Bernyawa, Keluarga Tak Kuasa Menahan Tangis Saat Evakuasi

Nama Fery mendadak menjadi perbincangan publik setelah video tentang aksi sosialnya beredar di media sosial.

Dalam video tersebut, warga desa menyampaikan terima kasih kepada Fery atas kontribusinya yang luar biasa.

"Donaturnya dari Bapak Fery, beliau asli warga sini," kata Sukri seorang warga dari Desa Balesari, dikutip RBG.id dari Instagram @jabodetabek24info pada Sabtu, 28 Desember 2024.

Baca Juga: Pernah Berjaya pada Masanya Puluhan Tahun Jadi Penyanyi Dangdut Legendaris, Begini Kehidupan Mansyur S Dibalik Layar

Menurut Sukri, kondisi jalan desa yang rusak ini sudah berlangsung sejak tahun 2017. Pada saat itu, aspal di jalan mulai mengelupas, menyisakan bebatuan yang membuat pengendara merasa tidak nyaman.

Meskipun sudah beberapa kali mengajukan permohonan perbaikan ke pihak desa, hingga kini belum ada tindak lanjut yang memadai.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Trem di Kota Bogor Diuji Coba 2026

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:22 WIB
X