"Saya kira ini akibat ketidaktahuan teman-teman tentang situasi yang sebenarnya. Mungkin karena mereka belum cukup umur atau tidak memiliki pengetahuan yang memadai, hasilnya tidak sesuai harapan," imbuhnya.
Baca Juga: Mimpi Berkostum Real Madrid Sudah Terwujud, Kini Kylian Mbappe Segera Akuisisi Klub Terlupakan
Seperti diketahui, pertemuan 5 anggota Nadhliyin dengan Presiden Israel tentu saja tidak menghasilkan apapun yang substansial untuk bantuan Palestina.
Gus Yahya juga mengaminkan hal ini, ia menyebut tidak ada pembahasan terkait perjanjian untuk membantu Palestina dalam pertemuan tersebut.
Bahkan, akun Instagram pihak kepresidenan Israel sempat mengunggah swafoto bersama kelima anggota Nahdliyin itu dengan caption bernarasi seolah Indonesia mulai mendekati zionis.
Baca Juga: SNBT 2024 Sudah Usai, Ini Dia 5 Kampus dan Prodi Paling Banyak Peminat di Indonesia
Gus Yahya menyatakan bahwa kelima orang tersebut tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk membantu Palestina. Oleh karena itu, tidak ada hal substansial dalam pertemuan tersebut.
Gus Yahya juga menyatakan bahwa kelima Nahdliyin tersebut akan diberikan sanksi yang prosesnya akan diserahkan kepada lembaga masing-masing.
"Soal sanksi kita serahkan ke lembaga masing-masing. PWNU DKI akan melakukan proses dan memberikan sanksi," katanya.
Lebih lanjut, Gus Yahya mengungkapkan bahwa kelima orang tersebut merupakan kader dari sejumlah sayap organisasi PBNU.
Mereka adalah Sukron Makmun (PWNU Banten), Zainul Maarif (Unusia), Munawir Aziz (Sekum PP Pagar Nusa), Nurul Bahrul Ulum (PP Fatayat NU), dan Izza Annafisah Dania (PP Fatayat NU).***