Jumlahnya 5.766 orang. Lalu hipertensi isensial, ISPA, myalgia atau nyeri otot, dan diabetes.
Penyakit ini banyak dikonsultasikan di kloter.
Lalu ada 15 jamaah yang meninggal. Yang terbanyak dari embarkasi Surabaya sejumlah enam orang.
Selain itu ada empat orang meninggal dari embarkasi Jakarta-Bekasi, tiga orang dari Solo, dan embarkasi Aceh serta Jakarta-Pondok Gede yang masing-masing satu orang.
“2/3 yang meninggal adalah lansia,” katanya.
Penyakit terbanyak yang menyebabkan kematian adalah jantung iskemik, Aritmia jantung, dan pneumonia.
Ada sedikit perbedaan saat layanan kesehatan di bandara Arab Saudi.
Di sini, petugas kesehatan selain menemukan banyak kasus hipertensi juga menemukan banyak keluhan sakit kepala dan mabuk perjalanan.
“Mungkin karena habis turun dari pesawat,” ujarnya.
Kemenkes sudah menyediakan obat dan perbekalan kesehatan sebanyak 6.350 koli.
Seluruhnya sudah didistribusikan ke daerah kerja.
Liliek menyatakan jumlah ini masih cukup untuk penyelenggaraan ibadah haji.
Mereka menggunakan layanan distribusi obat dan perbekalan kesehatan yang diantar tiap kloter.
Karena banyaknya jamaah lansia dan berisiko tinggi, maka ada beberapa inovasi yang dilakukan.
Dokter spesialis diterjukan untuk medical check up di KKHI agar jamaah haji risti dapat mengetahui kondisi kesehatan terkini.
Artikel Terkait
Kementerian Kesehatan Telah Menunjuk 6 Rumah Sakit Arab Saudi Sebagai Rujukan Pengobatan Selama Haji
Miris! 112 Calon Haji Kota Bekasi Batal Berangkat ke Tanah Suci
Jemaah Haji Tertunda Pasti Diberangkatkan, Kemenag: Setelah Semua Persyaratan Terpenuhi
Suhu Panas Mekkah Siang Hari Capai 43 Derajat, Jemaah Haji Diminta Sering Minum Air Putih Agar Tak Dehidrasi
Haji Faisal Murka Dengan Pembuat dan Penyebar Video Asusila Mirip Rebecca Klopper, Kekasih Anaknya-Fadly
Jemaah Haji Asal Banjarmasin Delay Berjam-jam Sampai Dilempar ke Medan
Jadwal Penerbangan Jemaah Haji Beberapa Kali Berubah, Maskapai Garuda Dapat Teguran Kemenag