’’Karena sistem Arab Saudi dengan bio visa ini, gak bisa dimonitor,’’ tuturnya.
Saiful menuturkan tim di Kemenag tidak bisa melihat secara detail jemaah yang belum komplit data biometrik pengajuan visanya.
Kemenag hanya mendapatkan informasi angka saja.
’’(Sistem baru) Ini yang kadang agak merepotkan,’’ tutur Saiful.
Baca Juga: Polri Kaji Potensi Pidana Soal Dugaan Kebocoran Putusan MK
Sebab ketika pada proses request visa, baru muncul informasi ternyata data biometrik jemaah yang bersangkutan belum berhasil.
Sehingga harus dibongkar pasang kembali pengaturan kloternya.
Tapi secara umum Saiful mengatakan proses penerbitan visa hingga pemberangkatan jemaah berjalan dengan lancar.
Baca Juga: Dugaan Bocornya Putusan MK terkait Sistem Pemilu, Kantor Staf Presiden Ungkap Ini
Sementara itu data jumlah jemaah yang sakit dan meninggal di Madinah terus bertambah.
Juru Bicara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pusat Kemenag, Akhmad Fauzin mengatakan jumlah jemaah wafat bertambah dua orang.
’’Sehingga sampai hari ini (kemarin siang) total jemaah yang wafat berjumlah 4 orang,’’ katanya.
Baca Juga: Menko Polhukam Mahfud MD Minta Dugaan Kebocoran MK yang Dilontarkan Denny Indrayana Ditelusuri
Sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pemerintah, setiap jemaah yang wafat di Madinah, disalatkan di Masjid Nabawi.
Artikel Terkait
Tiba di Makkah Hari Ini, Petugas Daker dan Sektor Siap Sambut Jamaah Haji Indonesia
Harga Visa Haji Furoda Diprediksi Melonjak Signifikan
Ajak Karyawan Naik Haji Bersama, Karyawan Raffi Ahmad Mendapat Telepon setelah Baca Surat Al Imran
Mbah Harun, Jemaah Haji Tertua 119 Tahun Tetap Menunaikan Haji Meski Ditinggal Orang Terkasih
5 Fakta Menarik Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati yang Perdana Terbangkan Jamaah Haji
Ingat! Jemaah Haji Dilarang Merokok di Kawasan Masjid Nabawi Madinah, Bisa Terkena Denda
Masuk Kloter ke-17, Calon Jemaah Haji Kota Bogor Gelombang Pertama Diberangkatkan ke Tanah Suci