TNI Polri Pastikan 12 Ribu Pasukan Sudah Tergelar Untuk Mengamankan KTT ASEAN di Labuan Bajo

Dengan begitu bisa dilakukan evaluasi bila diperlukan.”Kita bica cek langsung,” paparnya dalam keterangan tertulisnya.

Selain itu, juga TYFG itu diperlukan untuk menyamakan pemahaman. Khususnya, terkait siapa yang berbuat apa.

Baca Juga: Satu Akun WhatsApp Ternyata bisa untuk 4 Ponsel Sekaligus

”Apabila ada peristiwa, bagaimana menyelesaikannya dengan jenjang-jenjang keputusan yang akan diambil,” terangnya.

Dia mengatakan, saat terdapat situasi normal, kuning, merah hingga kontijensi, seluruh anggota mengerti dan memahami apa yang harus dilakukan.

”Personil mengetahui tugas dan tanggungjawab masing-masing,” paparnya.

Baca Juga: Segini Seharusnya Tekanan Darah Yang Normal Bagi Bayi, Remaja Hingga Dewasa

Dia mengatakan, soliditas dan sinergitas yang dibangun menjadi kunci untuk mengamankan KTT ASEAN.

Sehingga, penyelenggaraan benar-benar aman ”kami juga sudah siapkan antisipasi dan solusi bila ada unjuk rasa,” ujarnya. 

Bila ada unjukrasa, petugas akan mengkomunikasikannya. Diharapkan kebebasan berekspresi tersalurkan, namun KTT ASEAN tidak terganggu prosesnya.

Baca Juga: Inilah Jadwal Pertandingan Liga Inggris pekan ke 36 Musim 2022/2023

”Begitu pula soal rekayasa lalu lintas di sekitar Labuan Bajo,” jelasnya.

Menurutnya, pengawalan petugas akan dilakukan untuk lalu lintas tamu negara. Namun, untuk menghindari adanya crowded, petugas melakukan rekayasa lalu lintas.

”Ada beberapa titik yang jalannya tidak terlalu lebar. Bisa menimbulkan crowded bila tidak diatur,” ujarnya.

Untuk itu petugas terus berupaya mensosialisasikan rekayasa lalu lintas di sekitar Labuan Bajo.