Sementara, rentang elongasi geosentrik berkisar antara 7 derajat 55 menit 48 detik sampai dengan 9 derajat 32 menit 42 detik.
"Artinya, sebagian daerah telah memenuhi Kriteria Baru MABIMS. Karena menggunakan konsep wilayatul hukmi, maka bisa dikatakan, di Indonesia sudah memenuhi kriteria," papar Assadurrahman.
Baca Juga: Inilah Jadwal Pelaksanaan UTBK-SNBT Masuk PTN 2023
Namun demikian, ia menjelaskan, sebelum memberikan keputusan tanggal 1 Ramadan 1444 H, pemerintah perlu melihat hasil pengamatan langsung (rukyatul hilal) untuk melengkapi hasil hisab yang telah dipaparkan.
"Untuk tujuan kemaslahatan umat, rukyat di Indonesia dilakukan sebagai konfirmasi dari hisab," ungkapnya.
Dengan menggunakan pedoman rambu-rambu batas elongasi geosentrik minimal 6,4 derajat, diprediksi sebagian besar wilayah Indonesia (sebagian wilayah tengah dan seluruh wilayah barat) dimungkinkan berhasil merukyat hilal.
Baca Juga: Catat ya, Pendaftaran SNBT Dimulai Besok, Jenis Tipe Soal Akan Berbeda
Tahun ini, Kemenag telah menetapkan 124 titik rukyatul hilal awal Ramadan 1444 Hijriyah.
Sidang Isbat Awal Syawal 1444 H dipimpin Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan digelar secara luring.
Sidang ini juga dihadiri perwakilan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam serta Duta Besar (Dubes) negara sahabat. (*)
Artikel Terkait
Jangan Macam-macam Selama Ramadan di Kota Bogor, Baca Dulu 6 Imbauan Wali Kota Bima Arya
Jangan Sampai Ketinggalan! Inilah Jadwal dan Link Streaming Sidang Isbat 1 Ramadan 2023 Hari Ini
Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadan 1444 Hijriah Hari Ini Gabungkan Metode Hisab dengan Rukyat
Ramadan Tiba, Simak Tata Cara Salat Tarawih, Niat dan Keutamaannya
Harga Bahan Pokok Naik Jelang Ramadan, Bazar Sembako Murah di Bekasi Diserbu Warga
Saat Beribadah di Masjid, Polisi Minta Warga Waspadai Waktu Rawan Kejahatan di Bulan Ramadan