RBG.ID – Penggusuran sejumlah bangunan yang berdiri di depan kampus Universitas Negeri Medan (Unimed) berlangsung ricuh pada, Senin (13/3).
Ibu Hutabarat, salah seorang penghuni bangunan menjelaskan, mereka digusur lantaran tempat jualan yang sudah lama dihuninya ingin dipakai pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON).
“Tapi, mereka tidak memberikan ganti rugi, sementara kami rakyat yang menyewa di sini. Kami tidak punya rumah, terus terang aja kami tidak punya rumah,” ucapnya.
Dia mengatakan, selama ini menyewa dengan yang punya rumah senilai Rp1 juta per bulan dan sudah lama tinggal di bangunan itu.
BACA JUGA:Miris! 5 Pasangan di Aceh Terciduk Mesum di Pondok, Petugas Gabungan Temukan Kondom
“Dari anak saya SMP hingga kuliah di Unimed dan saat ini sudah mengajar, kami tinggal di sini. Ini bukan tanah pPemprov, tapi tanah yang dihibahkan,” ujarnya.
Atas dasar hibah itu, kata Hutabarat, dirinya ingin menyewa di situ.
Dia juga berjualan di situ guna menguliahkan anaknya.
“Ini bukan tanah pemerintah,” tegasnya.
Adapun titik penggusuran dilakukan persis di dekat areal track sepeda Jalan Williem Iskandar.
Warga protes rumahnya digusur sehingga terlibat aksi saling dorong dengan petugas Satpol PP.
Situasi semakin memanas akibat ada beberapa warga yang mencoba menghalangi mobil eskavator yang tengah merubuhkan bangunan.
BACA JUGA:Akibat Kali Ciliwung Meluap, Permukiman di Kebon Pala Jaktim Terendam Banjir
Artikel Terkait
Bagnaia Gusur Posisi Quartararo di Puncak Klasemen MotoGP
Sulit Gusur The Gunners Ketika Rapor Apik
Dibuka Hingga 8 Maret, Catat Daftar Kampus Tujuan Jalur Vokasi IISMA 2023
FKTMB Tolak Buffer Zone di Plumpang, Tak Ingin Ada Penggusuran
Miris! 5 Pasangan di Aceh Terciduk Mesum di Pondok, Petugas Gabungan Temukan Kondom