Senin, 22 Desember 2025

Dianiaya dan Dipaksa Minum Miras Oplosan, 3 Remaja di Makassar Tewas

- Kamis, 2 Maret 2023 | 05:10 WIB
ilustrasi jenazah
ilustrasi jenazah

Ada jeriken berisi alkohol dengan kadar 96 persen dan Coca-Cola yang belakangan diketahui adalah minuman oplosan yang diminum enam anak muda tersebut.

Lebih lanjut, dia menambahkan, pihaknya sejauh ini masih terkendala pemeriksaan terhadap tiga orang lainnya yang kini dirawat di rumah sakit. Ada satu di antara mereka yang diduga adalah orang yang melakukan penganiayaan tersebut.

Baca Juga: Laga Persebaya vs Arema FC Batal dan Akan Dijadwal Ulang, Ini Alasannya

”Nah, mereka yang sakit-sakit ini belum bisa kita periksa karena kondisinya kan. Mereka pisah-pisah rumah sakitnya, tapi sudah kita monitor. Nanti kalau sudah baik, kita periksa,” jelasnya.

Diketahui, korban yang meninggal masing-masing AA, 15; RP, 17; dan RF, 16. Sedangkan tiga lainnya yang dirawat adalah AQ, 16; AS, 17; dan MA, 16.

Tewasnya tiga remaja itu terungkap setelah mereka berpesta miras di sebuah indekos di Jalan Sanrangan, Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, pada Kamis (23/2) pekan lalu.

Dalam video yang viral tersebut, remaja yang dianiaya adalah AA. Dia dipukul dan ditendang beberapa kali meskipun sudah teriak meminta ampun.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Beri Pesan Mendalam Untuk Ameena: Jangan Pernah Tinggalin Mama Ya

Ibu AA, Rachmawati, mengaku sangat kaget begitu mengetahui bahwa sebelum meninggal putranya diduga sempat dianiaya. Sebagaimana video yang disaksikannya, sang anak beberapa kali dipukul dan ditendang.

”Itu anak saya yang di dalam video. Dia sudah minta ampun, tapi dipukul terus anakku. Ini yang video temannya sendiri. Dia video sembunyi-sembunyi,” kesalnya.

Rachmawati menyebutkan, selain dianiaya, anaknya dipaksa minum miras oplosan yang belakangan diketahui menjadi penyebab putranya harus meninggal. Sementara itu, pelaku yang melakukan hal tersebut masih dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: Araucaria Avenue: Tanaman Hias Besar di Kebun Raya Cibodas

Saat dirawat di rumah sakit, AA sempat mengeluhkan sakit kepala berat dan perut. Hingga pada Kamis subuh pekan lalu mengembuskan napas terakhir.

Rachmawati tidak terima atas peristiwa nahas yang dialami putranya. Dia telah melaporkan kejadian tersebut ke Polda Sulsel.

”Kalau bisa, pelakunya ditangkap. Itu yang memukul ada di RS Daya,” tegasnya. (maj/c19/ttg)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Hadapi Perubahan Iklim, KLH Gandeng Masyarakat Sipil

Kamis, 13 November 2025 | 17:41 WIB
X