RBG.id - Menteri HAM, Natalius Pigai, mengusulkan pembentukan ruang khusus bagi masyarakat yang ingin melakukan aksi demonstrasi.
Ide tersebut, menurutnya, lahir dari kebutuhan menyeimbangkan hak menyampaikan pendapat dengan kenyamanan publik.
“Misalnya kantor besar seperti DPR RI, halamannya luas. Jangan sampai masyarakat harus turun ke pinggir jalan dan mengganggu kenyamanan orang lain,” kata Pigai, dikutip RBG.id dari ANTARA.
Ia menekankan, aksi unjuk rasa tetap dijamin undang-undang, tetapi tidak boleh merugikan aktivitas masyarakat umum, termasuk lalu lintas harian.
Baca Juga: Heboh Isu Tasya Farasya Ceraikan Sang Suami, Siapa Selingkuhan Ahmad Assegaf?
Pigai menjelaskan, area demonstrasi yang dimaksud bukan berupa panggung, melainkan ruang terbuka yang dapat menampung 1.000 hingga 2.000 orang.
Lokasi itu akan difungsikan sebagai democracy center, tempat masyarakat dapat menyalurkan aspirasi secara tertib.
Untuk mendukung gagasan ini, Pigai menyatakan siap menerbitkan regulasi di tingkat peraturan menteri.
Dengan aturan tersebut, setiap pihak yang menjadi tujuan aksi wajib menerima aspirasi masyarakat di ruang yang telah disediakan.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa usulan tersebut lebih realistis diterapkan di kantor instansi besar dengan lahan memadai.
Sementara untuk kantor DPRD di tingkat provinsi, kabupaten, atau kota yang tidak memiliki area luas, aturan ini tidak perlu dipaksakan.
Pernyataan Natalius itu pun disambut beragam komentar dari warganet.
Artikel Terkait
Belum Sebulan Dilantik, Menteri HAM Natalius Pigai Desak Presiden Prabowo Minta Anggaran Rp20 Triliun Ini Faktanya
Viral Usai Minta Anggaran Rp20 T, Harta Kekayaan Natalius Pigai Menteri HAM Kabinet Merah Putih Capai Miliaran
Natalius Pigai Tegas Larang Judi dan Minta Jajaran Tak Main Mata: Saya Punya 3 Pacar, Gak Pernah Macam-macam
Jejak Karier Natalius Pigai, Menteri HAM yang Mengaku 13 Tahun Tidak Menikah dan Punya 3 Pacar
Menteri HAM Natalius Pigai Tegaskan Larangan Taruhan Online: Pentingnya Integritas dan Profesionalisme
Siapa Delpedro Marhaen? Ini Sosok Direktur Lokataru yang Jadi Tersangka Dugaan Penghasutan Massa Demo