Kemenhut Angkat Suara, Begini Awal Mula Penemuan Ladang Ganja di Gunung Bromo

RBG.id – Kementerian Kehutanan (Kemenhut) bersama Kepolisian RI baru-baru ini mengungkap penemuan ladang ganja di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) pada Selasa, 18 Maret 2025.

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan bahwa penemuan ini adalah hasil kerja sama Kemenhut, Polisi Hutan (Polhut), dan Kepolisian RI.

Ia juga membantah isu bahwa ladang ganja ini menjadi alasan penutupan sementara kawasan Gunung Bromo.

"Ladang ganja itu ditemukan berkat kerja sama dengan kepolisian. Bukan karena staf Taman Nasional, bukan juga alasan penutupan Bromo," ujar Raja Juli di Jakarta, dikutip dari Antara.

Baca Juga: Puan Maharani Sebut TNI Aktif Tetap Dilarang Berbisnis dan Bergabung Parpol Pasca Pengesahan RUU TNI: Baca dengan baik..

Menurut Raja Juli, lokasi ladang ganja berhasil ditemukan berkat penggunaan drone dan pemetaan wilayah yang dilakukan bersama tim Polhut dan kepolisian.

"Ada isu yang mengatakan taman nasional ditutup supaya ganjanya tidak ketahuan. Itu tidak benar. Justru kita menemukan titiknya dengan teknologi drone dan langsung mencabutnya sebagai barang bukti untuk kepolisian," lanjutnya.

Ia juga memastikan bahwa tidak ada keterlibatan staf TNBTS dalam penanaman ganja.

Baca Juga: Tagar Kluivert Out Trending di X Kelar Laga Australia vs Timnas Indonesia, Warganet Kecewa?

Sudah Ditemukan Sejak September 2024

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Satyawan Pudyatmoko mengungkapkan bahwa sebenarnya ladang ganja ini sudah ditemukan sejak September 2024.

Saat itu, kepolisian menangkap tersangka pemilik ladang ganja, dan TNBTS membantu mengungkap lokasi penanamannya.

"Ladang ganja biasanya ditanam di tempat yang sulit ditemukan. Maka, kami menurunkan petugas, Polisi Hutan, Masyarakat Mitra Polhut, serta Manggala Agni dengan bantuan teknologi drone," jelas Satyawan.

Baca Juga: Revisi UU TNI Resmi Disahkan DPR, Jabatan Sipil untuk Prajurit Aktif Bertambah Jadi 16 Posisi