RBG.id – Sebuah video yang memperlihatkan kendaraan dinas Maung V3 Garuda Limousine sedang mengisi bahan bakar di SPBU Shell viral di media sosial.
Kejadian ini langsung menjadi perbincangan hangat dan dikaitkan dengan dugaan kasus korupsi Pertamina.
Dalam video yang dilansir RBG.id melaluia akun X @TOMhelby pada Sabtu (1/3), tampak sebuah mobil dinas berwarna putih, yang diduga Maung V3 Garuda Limousine, mengantre untuk mengisi bahan bakar di SPBU Shell.
Bahkan, terlihat dua unit kendaraan serupa sedang berjejer di lokasi tersebut.
"Maung MV3 Garuda Limousine isi BBM di SPBU Shell, bukan di Pertamina," tulis pengunggah video.
Video ini langsung menuai reaksi luas dari warganet, terutama setelah muncul dugaan pencampuran BBM impor RON 90 menjadi RON 92 dalam skandal korupsi Pertamina.
Banyak yang menilai kejadian ini mengindikasikan adanya ketidakpercayaan terhadap BBM Pertamina, terutama setelah muncul isu bahwa Pertamax dicampur dengan Pertalite.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Ahok Mandek Cuma Jadi Komisaris Utama Pertamina, Pernah Ancam Riva Siahaan
"Berarti BBM Pertamina bener-bener dioplos ya," komentar salah satu warganet.
"Pegawai BPJS aja pakai asuransi swasta bro, soalnya mereka tau sendiri bobroknya," sahut pengguna media sosial lainnya, menyindir ironi yang terjadi.
Maung V3 Garuda Limousine merupakan kendaraan dinas kepresidenan pertama yang diproduksi oleh perusahaan lokal Indonesia, yaitu PT Pindad.
Artikel Terkait
Resmi Jadi Tersangka Korupsi Pertamina Rp193 T, Gaji Riva Siahaan Disebut-sebut Capai Rp500 Juta
Riva Siahaan Anak Siapa? Petinggi Anak Usaha Pertamina Diduga Oplos Pertalite Jadi Pertamax, Silisah Keluarganya Dikulik Warganet
Sepak Terjang Riva Siahaan, Tersangka Korupsi BBM Pertamina Ternyata Punya Jejak Karier Mentereng
Total 9 Orang, Kejagung Tetapkan Dua Tersangka Baru dalam Kasus Korupsi Minyak Mentah Pertamina
Liga Korupsi Indonesia: Ini Daftar Kasus Korupsi Terbesar di Tanah Air, PT Timah dan Pertamina Pimpin Klasemen
Ini Tampang Maya Kusmaya, Petinggi Pertamina yang Perintahkan Mengoplos Pertalite jadi Pertamax