Minggu, 21 Desember 2025

Kementerian LH dan Pertamina Tanam Pohon di Festival Ciliwung 2024

- Jumat, 20 Desember 2024 | 23:18 WIB
Suasana foto bersama pada acara Festival Ciliwung 2024 di UIII, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok pada Jumat, 20 Desember 2024. (AGNESYA WIANDA/RADAR DEPOK)
Suasana foto bersama pada acara Festival Ciliwung 2024 di UIII, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok pada Jumat, 20 Desember 2024. (AGNESYA WIANDA/RADAR DEPOK)

RBG.id – Menteri Lingkungan Hidup dan Pengendali Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq bersama Pertamina, menanam 200 pohon Merbau, Manglid, dan Mahoni di lahan satu hektare Kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Depok pada Jumat, 20 Desember 2024.

Tanam pohon ini merupaka bagian dari Festival Ciliwung 2024 yang diadakan PT Pertamina (Persero).

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan, situasi lingkungan Jakarta saat ini sangat genting, akibat eksploitasi air tanah dan tingginya tingkat pencemaran sungai.

“Kita menghadapi realitas yang tidak baik. Air rob semakin tinggi, mencerminkan kenaikan permukaan air laut dan penurunan muka air tanah," ujar Hanif.

Menurut Hanif, Jakarta dengan 11,4 juta penduduknya sebagian besar masih bergantung pada air tanah.

Sehingga, terjadi eksploitasi secara masif. Kondisi ini, menurutnya, mengancam stabilitas lingkungan dan kehidupan masyarakat di ibu kota. Selain itu, Hanif juga menyorori kondiai Sungai Ciliwung.

Sungai dengan panjang mencapai 193 km dari Bogor hingga Jakarta, sungai ini dibagi menjadi enam segmen, seluruhnya memiliki tingkat pencemaran yang tinggi.

Hanif mengungkapkan, setiap hari Sungai Ciliwung dibebani rata-rata 53 ton limbah, termasuk sampah domestik, limbah peternakan, dan industri.

“Dari 38 ribu hektare DAS Ciliwung, hampir 70 persen telah menjadi pemukiman, sementara hanya 24 persen yang masih berupa tutupan hutan di bagian hulu,” terang Hanif.

Kondisi ini, lanjut dia, memperparah masalah tata air yang hanya dapat dikelola dengan keberadaan pohon.

Pemerintah telah menyusun Rencana Perlindungan Pengelolaan Mutu Air untuk mengurangi pencemaran sungai-sungai besar, termasuk Ciliwung.

Hanif juga menegaskan bahwa langkah ini harus segera diimplementasikan.

"Kami harus mengukur di setiap segmen berapa pencemar yang dapat dikurangi," kata Hanif.

Pemerintah juga berencana membangun infrastruktur pengolahan limbah, seperti digester dan IPAL komunal, dengan total anggaran sebesar Rp1 triliun.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Hadapi Perubahan Iklim, KLH Gandeng Masyarakat Sipil

Kamis, 13 November 2025 | 17:41 WIB
X