Minggu, 21 Desember 2025

Belajar ke PT Musim Mas, Menteri Hanif Faisol Susun Roadmap Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca

- Minggu, 24 November 2024 | 13:42 WIB
Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq memaparkan soal pengurangan gas rumah kaca dihadapan awak media, saat berkunjung ke PT Musim Mas, Pelalawan, Riau.
Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq memaparkan soal pengurangan gas rumah kaca dihadapan awak media, saat berkunjung ke PT Musim Mas, Pelalawan, Riau.

RBG.id – Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nurofiq, mengunjungi PT Musim Mas di Kabupaten Pelalawan, Riau pada Sabtu, 23 November 2024. 

Kunjungan Menteri Hanif ini dalam rangka menyusun roadmap pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK).

Hanif, meninjau langsung penerapan teknologi penangkap metana (methane capture) di pabrik kelapa sawit PT Musim Mas. 

Kedatangan Hanif Faisol dan jajaran Kementerian Lingkungan Hidup disambut oleh Direktur Utama PT Musim Mas, Gunawan Siregar.

Baca Juga: Pentingnya Mengajarkan Anak Makan Sendiri, Yuk Ma Simak 5 Manfaatnya untuk Tumbuh Kembang Si Kecil

"Kami sedang menyusun roadmap pengurangan emisi GRK, khususnya dari metana yang dihasilkan industri kelapa sawit. Di sini, kami melihat praktik pengelolaan limbah cair yang baik dan ketat, termasuk pemanfaatan metana menjadi bahan bakar untuk pembangkit listrik," ujar Hanif Faisol.

Menurut Hanif, potensi emisi metana dari industri kelapa sawit Indonesia cukup signifikan. 

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Tahun 2023, produksi minyak sawit mentah (CPO) di Indonesia menghasilkan 91.794.920 ton metana. 

Hanif menegaskan pentingnya percepatan pengelolaan metana untuk meningkatkan reputasi Indonesia dalam penanganan perubahan iklim. 

Baca Juga: Pemilih Pemula Wajib Tahu! Begini Tata Cara dan Syarat Nyoblos Pilkada 2024

Hanif juga menyebut bahwa pemerintah tengah menyusun regulasi, baik berupa peraturan menteri maupun keputusan kepala BPLH, untuk memandatkan penerapan teknologi ini di seluruh industri kelapa sawit.

"Kami sedang berdiskusi dengan banyak pihak, termasuk mitra internasional, untuk mempercepat implementasi methane capture. Langkah ini juga akan memberikan insentif terkait kredit karbon yang sangat penting dalam membangun sistem iklim karbon," papar Hanif.

Sementera Direktur Utama PT Musim Mas Gunawan Siregar menjelaskan bahwa PT Musim Mas telah menjadi pelopor dalam penerapan methane capture pada pabrik kelapa sawitnya. 

Teknologi ini, kata Gunawan menangkap gas metana dari pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit atau Palm Oil Mill Effluent (POME), yang biasanya dilepaskan ke atmosfer selama proses pencernaan anaerobik.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Hadapi Perubahan Iklim, KLH Gandeng Masyarakat Sipil

Kamis, 13 November 2025 | 17:41 WIB
X