Senin, 22 Desember 2025

Viral Brandoville Studios 'Romusha' Karyawan, Netizen Spill Kelakuan Biadab Owner

- Jumat, 13 September 2024 | 18:44 WIB
Viral Kasus Dugaan Pelanggaran HAM oleh Perusahaan Brandoville Studios (Instagram/@brandoville_studios)
Viral Kasus Dugaan Pelanggaran HAM oleh Perusahaan Brandoville Studios (Instagram/@brandoville_studios)

RBG.id -- Brandoville Studios, sebuah studio game asal Indonesia, mendadak menjadi sorotan warganet setelah menutup operasinya beberapa minggu lalu.

Meski baru berdiri sendiri pada tahun 2020, studio ini sebelumnya merupakan bagian dari Lemon Sky Studios.

Meskipun tidak terlalu dikenal oleh para gamer, Brandoville memiliki jejak kontribusi dalam pengembangan beberapa game besar, seperti Gears of War 5, The Last of Us Part 1, dan Final Fantasy VII Remake.

Baca Juga: Tragis, Polisi Resmi Tetapkan 10 Pesilat PSHT Sebagai Tersangka Usai Keroyok Pelajar SMK di Malang hingga Tewas

Namun, di balik prestasi tersebut, kabar penutupan pada pertengahan Agustus 2024 diiringi dengan pengakuan mengejutkan dari sejumlah mantan karyawan yang membagikan pengalaman buruk mereka saat bekerja di studio tersebut.

Mereka mengungkap adanya pelanggaran hak asasi manusia dan lingkungan kerja yang tidak sehat, yang memicu kemarahan di kalangan warganet.

Salah satu akun Twitter bernama Bisher Dokkmak menjadi pusat perhatian setelah membagikan bukti-bukti yang menuduh Cherry Lai, Co-Owner Brandoville dan istri CEO Ken Lai, melakukan pelecehan fisik dan manipulasi terhadap karyawan.

Baca Juga: Nikita Mirzani Ambil Sikap! Laporkan Vadel Badjideh Terkait Dugaan Pelanggaran UU Perlindungan Anak Terhadap Loly

Dalam cuitan tersebut, Bisher menunjukkan dokumentasi yang memperlihatkan karyawan dipaksa melakukan tindakan yang merendahkan, termasuk menampar diri sendiri sebagai hukuman.

Bahkan, tindakan ini direkam melalui WhatsApp Video.

Selain itu, laporan lain mengungkapkan bahwa karyawan sering kali diintimidasi untuk mengundurkan diri, serta diberhentikan secara tidak sah.

Baca Juga: Tega Oknum Pesilat PSHT Boyolali, Keroyok Remaja hingga Tewas Usai Bacakan Surat Ini

Pelecehan verbal, penghinaan di depan umum, dan jam kerja yang melebihi batas juga menjadi masalah yang dilaporkan.

Salah satu insiden yang paling mencolok adalah pelarangan karyawan mengambil cuti saat orang tua mereka meninggal, serta permintaan perusahaan agar biaya dinas dan alat kerja ditanggung karyawan sendiri.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Hadapi Perubahan Iklim, KLH Gandeng Masyarakat Sipil

Kamis, 13 November 2025 | 17:41 WIB
X