Senin, 22 Desember 2025

Berencana Liburan ke Luar Kota? Hati-hati Bahaya Microsleep Saat Berkendara di Akhir Pekan, Bisa Sebabkan Kecelakaan Fatal

- Sabtu, 1 Februari 2025 | 18:34 WIB
Ilustrasi pengendara mobil alami microsleep saat berkendara. (Foto/Freepik/racool-studio.)
Ilustrasi pengendara mobil alami microsleep saat berkendara. (Foto/Freepik/racool-studio.)

RBG.id - Berkendara dalam keadaan lelah atau kurang tidur bisa sangat berbahaya, terutama karena risiko mengalami microsleep.

Microsleep adalah kondisi di mana seseorang tertidur secara tiba-tiba dalam waktu sangat singkat, biasanya hanya beberapa detik.

Meski terlihat sepele, microsleep saat berkendara dapat berakibat fatal dan menjadi penyebab kecelakaan yang serius.

Dikutip tim RBG.id dari WebMD, berikut adalah penjelasan lengkap tentang microsleep dan cara mencegahnya.

Baca Juga: Jaga Pola Makan! Apa yang Kamu Konsumsi Ternyata Bisa Berdampak pada Kesehatan Mental, Salah Konsumsi Bisa Depresi

Apa Itu Microsleep?

Microsleep adalah episode tidur singkat yang terjadi tanpa disadari, biasanya berlangsung antara 1 hingga 30 detik.

Kondisi ini sering terjadi ketika seseorang mengalami kelelahan ekstrem atau kurang tidur.

Saat microsleep terjadi, mata mungkin tetap terbuka, tetapi otak tidak merespons lingkungan sekitar. Hal ini membuat microsleep sangat berbahaya, terutama saat mengemudi.

Baca Juga: Olahan Biji Nangka Ini Punya 4 Manfaat Kesehatan Bagi Tubuh, Mulai dari Cegah Kanker hingga Turunkan Kadar Kolesterol Lho!

Penyebab Microsleep

Microsleep umumnya disebabkan oleh:

1. Kurang Tidur: Kurangnya waktu tidur yang berkualitas adalah penyebab utama microsleep.
2. Kelelahan: Aktivitas fisik atau mental yang berlebihan dapat memicu kelelahan dan meningkatkan risiko microsleep.
3. Gangguan Tidur: Kondisi seperti insomnia atau sleep apnea dapat membuat seseorang rentan mengalami microsleep.
4. Jadwal Kerja yang Padat: Shift kerja malam atau jam kerja yang panjang dapat mengganggu pola tidur alami.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu LAA Closure? Disebut Bisa Turunkan Risiko Aritimia pada Kasus Gangguan Jantung, Ahli Bilang Begini

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X