RBG.ID - Kasus penganiayaan anak di bawah umur kembali terjadi di Wensen School Indonesia.
Diketahui, kasus penganiayaan anak yang dialami anak usia 2 tahun itu terjadi saat orangtua menitipkan anak-anak di salah satu daycare terbaik Wensen School Indonesia.
Kasus penganiayaan anak itu dilakukan oleh pemilik Wensen School Indonesia, yakni Meita Irianty yang berprofesi sebagai influenser dan hobi menyuarakan parenting di media sosial.
Baca Juga: Kebrutalan Daycare WSI Depok Makan Korban Lagi: Anak Datang Sehat, Pulang Memar
Kasus penganiayaan itu terungkap oleh rekaman kamera CCTV, pelaku tertangkap basah memukul, mencubit, menendang hingga menusuk anak-anak yang ada di daycare.
Selain itu, bukti adanya kasus penganiayaan itu juga diungkap oleh para orangtua usai anaknya pulang dari daycare melihat adanya luka dan lebam di tubuh sang anak.
Lantas, bagaimana nasib anak-anak yang jadi korban kasus penganiayaan dan kekerasan menurut Psikologi?
Dampak Buruk Bagi Tumbuh Kembang Anak
Perkembangan otak bayi hingga anak-anak berlangsung dengan sangat cepat. Perlakuan buruk, seperti penganiayaan dan tekanan mental berat, dapat memengaruhi respons stres otak mereka.
Hal ini dapat membuat anak menjadi kurang adaptif dan berdampak pada sejumlah masalah kesehatan di masa depan.
Baca Juga: Hasil Sepak Bola Olimpiade Paris 2024: Taklukan La Roja, Skuad The Pharaohs Melaju ke 8 Besar
Beberapa masalah kesehatan mental dan fisik yang dapat muncul akibat kekerasan terhadap anak antara lain:
Artikel Terkait
Jangan Langsung Dibuang, Ini Beragam Manfaat yang Didapat Tubuh ketika Makan Kulit Pisang
Ramai Kasus Anak Kecil Cuci Darah di RSCM, Segera Kenali Gejala Awal Gagal Ginjal Pada Anak
Meski Rasanya Pahit, Ini 6 Khasiat dari Biji Pepaya untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui
Hindari Penyakit Gagal Ginjal, Coba 7 Resep Jus Buah dan Sayuran Untuk Detoksifikasi Ginjal
Tewaskan Ella Nanda Sari Hasibuan, Ini 5 Bahaya Operasi Sedot Lemak Jika Tidak Dijalankan Sesuai Prosedur