Anak-anak bisa terkena Pneumonia karena aktivitas orang dewasa.
Kemungkinan, selepas kerja, orang dewasa akan pulang dengan membawa virus.
”Tapi, karena imunitas anak lebih rentan, anaknya yang sakit,” ujarnya.
Pasien pneumonia pada anak 60 persennya berusia 2–5 tahun.
Kemudian, kelompok usia di bawah 8 tahun, di bawah 10 tahun, dan belasan tahun. Kasus berat pada bayi juga telah ditemukan.
Kepala Puskesmas Sidosermo dr Arista Agung Santoso menuturkan, pihaknya belum banyak menemukan kejadian yang mengarah ke pneumonia.
Tetapi, dia mulai menyiapkan langkah pencegahan lantaran kini ada kenaikan kasus pneumonia di Tiongkok dan Singapura.
”Kami mulai lakukan antisipasi. Preventif, promotif, dan rencana kuratifnya nanti bagaimana, pemisahan antara anak gejala pneumonia dan kasus lain,” jelasnya.
Solusinya dengan mengedukasi warga dan memberikan vaksin PCV (pneumococcal conjugate vaccine) untuk mencegah pneumonia karena bakteri pneumokokus pada bayi dan balita.
Vaksin PCV wajib diberikan ketika anak berumur 2 bulan. Vaksin itu bisa didapatkan di posyandu secara gratis.
Lalu, Deasy menambahkan, orang tua bisa memberikan imunisasi influenza pada anak sejak usia 6 bulan.
Artikel Terkait
India Darurat Bakteri Super, Kebal Antibiotik dan Potensial Jadi Pneumonia
Kasus ISPA dan Pneumonia di DKI Jakarta Alami Penurunan
Wabah Pneumonia Misterius Terus Meningkat, Kemenkes Imbau Masyarakat Untuk Waspada, Ini Gejala dan Pengobatannya
Viral Foto Polusi Jakarta Pagi Ini, Muhadjir Effendy Ingatkan Kualitas Udara Bisa Picu Penyakit Mycoplasma Pneumonia
Waspada! Kasus Pneumonia Mycoplasma Sudah Masuk Indonesia, Ini Penjelasan Kemenkes RI