RBG.ID – Kasus pneumonia pada anak di Surabaya dalam dua bulan terakhir mengalami peningkatan.
Pemicu kasus pneumonia adalah virus dan bakteri. Selain itu, cuaca panas juga menjadi faktor pemicunya.
Menurut dokter spesialis anak Mayapada Hospital dr Deasy Fiasry SpA, gejala pneumonia pada anak dapat dikenali melalui frekuensi batuk yang jarang, lantas cepat meningkat menjadi batuk skala berat.
Gejala pneumonia lainnya yang bisa dilihat pada bayi yaitu frekuensi napas yang kian cepat.
”Jadi, dari cuping hidung yang kembang kempisnya cepat. Lalu, ada tarikan napas dada yang lebih berat. Jadi, saat napas, dadanya terlihat lebih dalam,” ujar Deasy.
Kemudian, demam dan penurunan nafsu makan. Menurut Deasy, kasus pneumonia pada anak sebenarnya meningkat sejak awal tahun.
Baca Juga: Waspada! Kasus Pneumonia Mycoplasma Sudah Masuk Indonesia, Ini Penjelasan Kemenkes RI
Apalagi sejak kondisi kegiatan mulai normal dan aturan masker dicabut.
Akan tetapi, peningkatan signifikan kasus pneumonia ini malah terjadi selama dua bulan terakhir. Hal itu dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Salah satu pemicu kasus pneumonia pada anak adalah cuaca panas.
”Dampaknya ke imunitas tubuh yang menurun. Kemudian, orang cenderung malas pakai masker karena panas,” ujarnya.
Tak hanya itu, cuaca panas diikuti dengan tingginya polutan di udara.
Artikel Terkait
India Darurat Bakteri Super, Kebal Antibiotik dan Potensial Jadi Pneumonia
Kasus ISPA dan Pneumonia di DKI Jakarta Alami Penurunan
Wabah Pneumonia Misterius Terus Meningkat, Kemenkes Imbau Masyarakat Untuk Waspada, Ini Gejala dan Pengobatannya
Viral Foto Polusi Jakarta Pagi Ini, Muhadjir Effendy Ingatkan Kualitas Udara Bisa Picu Penyakit Mycoplasma Pneumonia
Waspada! Kasus Pneumonia Mycoplasma Sudah Masuk Indonesia, Ini Penjelasan Kemenkes RI