RBG.ID-Dikutip dari situs resmi Kemenkes, Virus Nipah termasuk dalam genus Henipavirus dan famili Paramyxoviridae. Virus Nipah dapat ditularkan dari hewan liar atau domestik, dengan kelelawar buah yang termasuk ke dalam famili Pteropodidae sebagai host alamiahnya.
Virus Nipah pertama kali diidentifikasi berdasarkan laporan wabah yang terjadi pada peternak babi di Sungai Nipah, Malaysia pada tahun 1998-1999. Virus Nipah ini hingga berdampak ke Singapura.
Dari wabah Virus Nipah ini, dilaporkan 276 kasus konfirmasi dengan 106 kematian (CFR: 38,41%).
Baca Juga: Mau Tetap Bugar Sambil Cuci Mata? Simak 8 Tips Berolahraga di Pedestrian SSA Kota Bogor
Sejak tahun 1998 hingga kini, dilaporkan sebanyak 700 kasus pada manusia dengan 407 kematian di 5 negara, yakni Malaysia, Singapura, India, Bangladesh, dan Filipina.
Sebagian besar kasus Virus Nipah, yakni 48% atau 336 kasus dan kematian 58,5% atau 238 kematian dilaporkan terjadi di Bangladesh.
Wabah terkini dilaporkan pada 4 Januari hingga 13 Februari 2023, di Bangladesh dengan 11 kasus atau 10 kasus konfirmasi dan 1 probable dan 8 kematian (CFR: 73%).
Baca Juga: Budi Said Menang dalam Perkara 1,1 Ton Emas, Antam Hormati Putusan MA dan Tunggu Salinan Lengkap
Dari 11 kasus yang ditemukan, 10 kasus memiliki riwayat konsumsi date palm sap atau getah kurma dan satu kasus merupakan kasus kontak erat, yakni dokter yang merawat salah satu pasien.
Hingga kini, belum dilaporkan kasus konfirmasi penyakit virus Nipah pada manusia di Indonesia. Namun, beberapa penelitian atau publikasi telah menemukan adanya temuan virus Nipah pada kelelawar buah atau genus Pteropus pada beberapa negara termasuk Indonesia.
Seseorang yang terinfeksi virus Nipah akan mengalami gejala yang bervariasi dari tanpa gejala atau asimptomatis, infeksi saluran napas akut (ISPA) ringan atau berat hingga ensefalitis fatal.
Baca Juga: Tiba di Jerman, Timnas Indonesia U-17 Jalani TC Jelang Piala Dunia U-17
Seseorang yang terinfeksi Virus Nipah, awalnya akan mengalami gejala seperti demam, sakit kepala, mialgia atau nyeri otot, muntah, dan nyeri tenggorokan.
Gejala ini dapat diikuti dengan pusing, mudah mengantuk, penurunan kesadaran dan tanda-tanda neurologis lain yang menunjukkan ensefalitis akut.
Artikel Terkait
Waspada! Virus LSD Sudah Masuk Kota Bogor, 30 Sapi Sudah Terjangkit
Geger Beredar Peringatan Virus di Aplikasi BCA Mobile, Begini Penjelasan Bos BCA
Kasus Penularan Virus Nipah di India Tengah Tinggi, Ternyata 7 Daging Hewan Ini Bisa Jadi Media Penularannya!
Kerala India Ditetapkan Kota Paling Berisiko Secara Global Karena Penyebaran Virus Nipah
Update Virus Nipah India: 1.233 Kontak Terlacak, 352 Berisiko Tinggi, dan 61 Dinyatakan Negatif