RBG.ID – Sempat dikabarkan misterius, Yevgeny Prigozhin dan beberapa pengikutnya ada di Belarus.
Presiden Belarus, Aleksandr Lukashenko sudah mengonfirmasi keberadaan pemimpin pasukan bayaran Wagner, Rusia, tersebut.
Karena itu, NATO pun belakangan waspada.
Baca Juga: Mason Greenwood Masih Teka-teki Manchester United
Meski menyebut Prigozhin telah tiba di negaranya, Lukashenko belum menjelaskan berapa pasukan Prigozhin yang mengikutinya ke Minsk.
Sebelumnya, Rusia memberikan tiga opsi untuk paramiliter Wagner.
Yakni, ikut Prigozhin ke Belarus, kembali ke keluarga masing-masing, atau bergabung dengan tentara Rusia.
Baca Juga: Manchester City Mundur dari Perebutan Declan Rice, Kini Incar Gabriel Veiga
Sejauh ini, masih simpang siur apakah Prigozhin benar-benar memberontak atau hanya akal-akalan Rusia untuk mengerahkan pasukan bayaran itu pindah ke Belarus.
Negara tersebut memang berbatasan langsung dengan Ukraina. Jarak ke ibu kota Ukraina, Kiev, juga lebih dekat dibandingkan dari Rusia.
’’Jika Wagner menyebarkan pembunuh berantai di Belarus, semua negara tetangga menghadapi bahaya ketidakstabilan yang lebih besar,’’ ujar Presiden Lithuania Gitanas Nauseda setelah pertemuan di Den Haag dengan Sekjen NATO Jens Stoltenberg dan para pemimpin pemerintah dari enam sekutu NATO lainnya.
Baca Juga: Start Macet Manchester United
Setali tiga uang, Presiden Polandia Andrzej Duda memaparkan keresahan serupa. Dia berharap pertemuan puncak 31 anggota NATO di Vilnius, Lithuania, pada 11-12 Juli mendatang akan membahas ancaman yang ditimbulkan pasukan Wagner.
Menurut dia, ancaman dari Wagner sangat serius dan memprihatinkan sehingga NATO harus membuat keputusan tegas.
Artikel Terkait
Pemimpin Rusia Alihkan Kesalahan Soal Drone Ke Amerika Serikat
Rusia Alami Kesulitan, Kepala Intelijen AS: Kekurangan Amunisi Pengaruhi Serangan
China dan Rusia Upayakan Persatuan Dalam Kerja Sama Shanghai
Biasa Rayakan Hari Kemenangan Bersama, Kini Rusia dan Ukraina Masing-masing
Rusia Luncurkan GigaChat Untuk Saingi ChatGPT
KBRI Moskow Minta Warga Indonesia di Rusia Batasi Perjalanan, Terutama ke Wilayah Ini
Presiden Rusia Vladimir Putin Menyatakan Ditikam dari Belakang