Start Macet Manchester United

RBG.ID — Musim lalu (2022—2023) atau tahun perdana Erik ten Hag melatih Manchester United berbuah kesuksesan.

Manchester United pecah telur untuk gelar seiring memenangi Piala Liga serta lolos ke Liga Champions musim depan.

Ekspektasi lebih tinggi tentu mengiring musim depan atau tahun kedua Ten Hag.

Baca Juga: Hercules Baru 50 Persen Lebih Efisien dari Tipe Lama, Kemhan Segera Serahkan kepada TNI AU

Namun, melihat pergerakan selama musim panas sampai Rabu (28/6), Manchester United boleh dibilang melakukan start macet.

Proses penjualan kepemilikan klub oleh keluarga Glazer masih berbelit dan secara tidak langsung melemahkan The Red Devils –julukan Manchester United—di bursa transfer.

Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani yang sejatinya telah sepakat membeli saham mayoritas Manchester United diklaim sudah menyiapkan GBP 170 juta (Rp 3,24 triliun) untuk merekrut pemain baru musim panas ini.

Baca Juga: Harry Kane Tolak Tawaran, Bayern Munich Siap Gelontorkan Rp1,5 Triliun

Tapi, seiring keluarga Glazer terus menunda kepastian akuisisi, Sheikh Jassim seperti dilaporkan Daily Express, menahan bujet tersebut.

”(Sikap) keluarga Glazer dalam proses akuisisi telah menghambat semangat klub untuk berprestasi lebih baik (di musim kedua Ten Hag, Red),’’ kritik mantan kapten-bek kanan Manchester United, Gary Neville.

Neville menyebut, sikap keluarga Glazer itu bakal membuat masalah di Manchester United semakin meluas. Salah satunya peristiwa pada Selasa pagi (27/6) waktu setempat (27/6) lalu di Old Trafford.

Manchester United harus menutup megastore yang berlokasi di kandang mereka karena demo para fans.

Baca Juga: DPR Kebut Tuntaskan Revisi Undang-Undang Desa, IPR Sebut Sangat Kuat Nuansa Politiknya

Mereka membawa banner yang berisi supaya keluarga Glazer segera melepas kepemilikan The Red Devils.