RBG.ID - DARI berjualan hot dog, dia tumbuh menjadi sosok yang menguasai sebuah kota di selatan Rusia.
Dan, hanya terpisah 400 kilometer saja dari penyerbuan ke Moskow yang sampai membuat wali kota setempat menyebut situasi di ibu kota Negeri Beruang Merah itu ”sulit”.
Semua itu tentu tak terbayangkan ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mulai mendatangi New Island, restoran terapung milik Yevgeny Prigozhin, pria tadi, pada awal 1990-an di St Petersburg.
Baca Juga: Truecaller Untuk iPhone: Cara Mengatur & Mengabaikan Panggilan Penipuan Yang Tidak Diinginkan
Putin masih menjadi wakil wali kota setempat ketika itu dan Prigozhin baru mengembangkan bisnis restoran setelah sukses berjualan hot dog selepas dari penjara.
Prigozhin divonis 13 tahun penjara pada 1991 gara-gara perampokan dan penyerangan.
Durasi hukuman itu dijalani pria yang kali pertama dipenjara pada 1979 karena kasus pencurian tersebut selama sembilan tahun.
Baca Juga: Viral Akibat Telantarkan Istri dan Anak, Renaga Tahier Akhirnya Minta Maaf dan Mengaku Khilaf
Begitu gemarnya pada New Island yang biasa melayari Sungai Neva di St Petersburg, ketika mulai berkuasa, Putin mulai membawa tamu-tamu negara ke sana.
Perdana Menteri Jepang Yoshiro Mori merupakan yang pertama.
Pada momen menjamu Mori pada April 2000 itulah, Putin dan Prigozhin kali pertama bertemu.
Baca Juga: Devisa Hasil Ekspor Bisa Dongkrak Margin Usaha
”Vladimir Putin melihat bahwa saya bisa melayani tamu dengan baik,” kata Prigozhin dalam sebuah wawancara, Sabtu (24/6).
Sama-sama berasal dari St Petersburg, dengan cepat relasi Putin dan Prigozhin terjalin erat.
Artikel Terkait
Pemimpin Rusia Alihkan Kesalahan Soal Drone Ke Amerika Serikat
Rusia Alami Kesulitan, Kepala Intelijen AS: Kekurangan Amunisi Pengaruhi Serangan
China dan Rusia Upayakan Persatuan Dalam Kerja Sama Shanghai
Biasa Rayakan Hari Kemenangan Bersama, Kini Rusia dan Ukraina Masing-masing
Rusia Luncurkan GigaChat Untuk Saingi ChatGPT
KBRI Moskow Minta Warga Indonesia di Rusia Batasi Perjalanan, Terutama ke Wilayah Ini
Presiden Rusia Vladimir Putin Menyatakan Ditikam dari Belakang