Senin, 22 Desember 2025

Pantau Harga Komoditas di Samarinda, Wamendag Temukan MINYAKITA yang Dijual Rp 16.000/liter

- Sabtu, 18 Februari 2023 | 21:04 WIB
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga (Sumber: Instagram)
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga (Sumber: Instagram)

RBG.id - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengungkapkan bahwa perkembangan harga beberapa komoditas di Samarinda, Kalimantan Timur terpantau relatif stabil jika dibandingkan bulan kemarin.

"Harga dan stok di Pasar Segiri, Samarinda relatif stabil dan cukup menjelang Ramadan. Pemerintah pusat dan daerah akan bersinergi memastikan hal tersebut," kata Jerry dalam rilis Kementerian Perdagangan, hari ini, Sabtu (18/2).

Dalam pemantauannya, Jerry bersama Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kalimantan Timur Muhammad Sa'duddin menemukan adanya MINYAKITA yang dijual Rp 16.000 per liter atau lebih tinggi dari harga eceran tertinggi (HET) sekitar Rp 14.000 per liter atau Rp 15.5000 per kg.

BACA JUGA: Ajak Anak Muda Terjun ke Sektor Pertanian, Mentan: Pertanian Tidak Ada Matinya!

"Terkait temuan MINYAKITA seharga Rp 16.000 per liter di pedagang pasar, Kementerian Peragangan akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mengatasi persoalan tersebut. HET Rp 14.000 per liter atau Rp 15.000 berlaku di pedagang. Jadi, agen atau distributor harus menjual dengan harga di bawah HET," jelasnya.

Sementara untuk stok bapok, Sa'duddin mengungkapkan bahwa stok terpantau cukup untuk memenuhi kebutuhan selama setengah bulan kedepan dan akan dipasok dalam waktu dekat.

"Harga dan stok bapok di Kalimantan Timur relaitf stabil dan mencukupi hingga setengah bulan mendatang. Menjelang Ramadan, akan digelar pengawasan terpadu. Tidak hanya harga, tetapi juga mengawasi kemasan dan tanggal kadaluarsa," katanya.

Sementara itu untuk ketersediaan pangan di IKN, Myrna Safitri selaku Deputi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam mengungkapkan bahwa ketersediaan pangan akan dibantu oleh beberapa kabupaten/kota disekitar IKN.

"Kebutuhan beras Kalimantan Timur pada 2021 sebanyak 366,1 ribu ton sementara produksi beras di Kaltim pada 2021 turun 6,77 persen dibandingkan pada 2020. Adapun kebutuhan beras pada 2024 diproyeksikan mencapai 401,2 ribu ton," tutup Myrna.

Ikuti berita menarik lainnya di Google News

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X