RBG.ID, BANDUNG - Pemkot Bandung gelar operasi pasar beras, diharapkan bisa menekan angka inflasi. Hal ini disampaikan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jabar, Bambang Pramono, yang ditemui saat OP di Kantor Bulog Kota Bandung.
"Prosentase beras untuk mempengaruhi angka inflasi ini memang cukup tinggi, sekitar 2,9%. Sehingga kegiatan operasi pasar beras ini, diharapkan bisa menjadi deflasi, minimal bisa menekan angka kenaikan inflasi," ujar Bambang, kepada wartawan Selasa (14/02/2023).
Bambang mengatakan, beras memang merupakan komponen paling tinggi mempengaruhi inflasi, selain ada faktor lain seperti kenaikan harga bawang, dan khusus di Kota Bandung ada kenaikan tarif Perumda Tirtawening.
"Namun, untuk kenaikan tarif ini kan sudah ditunda. Jadi angka inflasi pasti turun. Kita bisa lihat angka pastinya nanti bulan depan, karena angka inflasi kan baru terlihat setelah satu bulan," tuturnya.
Dengan adanya OP untuk warga yang bisa memperoleh beras maskimal 10 kilogram per kepala keluarga, ini juga diharapkan bisa cukup sampai satu bulan. Disusul dengan impor beras 1 juta ton, ditambah dengan panen raya pada Maret mendatang.
"Sehingga ketersediaan beras memang pasti akan tersedia," tuturnya.
Ditemui di tempat yang sama Kepala Perum Bulog Cabang Bandung, Yuliani Alzam mengatakan, meski pihaknya mensuplai kebutuhan OP beras di Kota Bandung, namun dipastikan stok beras aman setidaknya hingga Ramadhan.
"Kaau stok beras pasti ada, hanya saja memang harganya yang cukup tinggi," terangnya.
Untuk beras yang dijual pada OP ini, Yuliani mengatakan, semua dalam kondisi baik dan layak untuk dikonsumsi. Bahkan masuk ke level medium dengan harga di bawah HET.
Menanggapi hal ini, Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan, OP ini digelar karena harga beras di pasaran sudah terlampau tinggi.
"Harga beras sekarang kan sampai Rp11 ribu, sedangkan HET nya hanya Rp9 ribu per kilogram," ujar Yana.
Yana berharap, kegiatan ini bisa berlangsung hingga hari raya. Sehingga bisa membantu kebutuhan warga tidak mampu.
"Kan OP kali ini juga diperutunkan warga tidak mampu, dan diutamakan bagi warga yang ada di sekiar tempat dilaksanakannya OP," tuturnya.
Selain beras, Yana juga berharap Kota Bandung bisa mendaparatkan tambahan suplay minyak goreng, terlebih Minyak Kita.
"Jika kita mendapat tambahan subsidi, maka kami bisa menjual HET," tambahnya.
Artikel Terkait
Sampah Kab. Bandung Disulap Jadi Uang, Ini Caranya
Empat Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tiba di Depo Tegalluar