RBG.ID – Target investasi pada 2022 terlampaui.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menyebutkan, dari target Rp 1.200 triliun yang dipatok, realisasi tercatat mencapai Rp 1.207 triliun.
“Pada awalnya banyak orang yang pesimis terhadap target ini. Apakah akan tercapai atau tidak. Saya dulu katakan berjanji bisa tercapai, dengan satu syarat ‘kami mohon dukungan’ Alhamdulillah kita mampu mencapai Rp 1.207,2 triliun,’’ ujarnya saat konferensi pers.
Baca Juga: PAN Tuntut MK Segera Putuskan Perkara Sistem Pemilu
Bahlil menjelaskan, realisasi itu tumbuh 34 persen secara year on year.
Itu adalah pertumbuhan investasi tertinggi bagi Indonesia. Dari sisi penciptaan kerja tercatat mencapai 1.305.001 orang. ‘’Ini jumlah yang besar,’’ imbuhnya.
Jika dirinci, realisasi tersebut terdiri dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 552,8 triliun atau 45,8 persen dari total investasi sepanjang 2022.
Baca Juga: Reva Adi Belajar dari Film Sepak Bola
Kemudian, penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp 654 triliun atau kontribusinya 54,2 persen.
Bahlil mengatakan, Indonesia mencatat realisasi PMA yang cukup tinggi. Padahal, kondisi itu terjadi di tengah ancaman tekanan ketidakpastian ekonomi global.
‘’Jadi, kita harus bersyukur bahwa di tengah kegelapan ekonomi global foreign direct investment yang masuk masih tetap tumbuh. Ini adalah sebuah kepercayaan yang harus diakui kebijakan pemerintah melahirkan trust bagi para investor,’’ jelas mantan Ketum Hipmi itu.
Baca Juga: Indonesia Masters 2023, Leo-Daniel Jumpa Hendra-Ahsan di Babak Kedua
Secara wilayah, di luar pulau Jawa mencatatkan realisasi mencapai 52 persen atau Rp 636,3 triliun.
Artikel Terkait
Antam Perkuat Emas Batangan Jadi Instrumen Investasi
Tertipu Investasi Penjualan Online, Ratusan Mahasiswa IPB Terjerat Pinjaman Online
Korban Investasi Bodong di Bogor Terus Bertambah, Jumlahnya Kini Capai 333 Orang
Artis Inisial SAP Dipolisikan Terkait Investasi Bodong, Puluhan Korban Rugi Rp1,3 Miliar
Hasil Investasi Dana Haji Capai Rp 10 Triliun