RBG.ID — Penyebaran Covid-19 mulai melandai dan pembatasan mobilisasi, serta kegiatan yang dicabut berdampak terhadap sektor layanan antar makanan online.
Bisnis itu mulai turun. Yang sebelumnya mencatatkan pertumbuhan gross merchandise value (GMV) double digit kini tinggal single digit.
Berdasar laporan Food Delivery Platform in Southeast Asia dari Momentum Works, pertumbuhan GMV dari online food delivery (OFD) hanya mencapai 5 persen pada 2022.
Baca Juga: Waduh, Kementerian Agama Temukan Lembaga Zakat Ilegal Gunakan Nama BUMN
Hal itu, jauh apabila dibandingkan pertumbuhan 2021 sebesar 30 persen.
Pada awal pandemi 2020, kenaikan bisnis itu mencapai 183 persen.
"Apabila dilihat, kompetisinya mulai mendingin," ucap Chief executive officer Momentum Works, Li Jianggan.
Baca Juga: Aset Tommy Soeharto Tidak Laku Dilelang
Apabila diteliti per negara, sebagian besar pasar mengalami penurunan. GMV OFD di Singapura turun dari USD 2,9 miliar menjadi USD 2,5 miliar.
Sementara itu, Thailand kontraksi dari USD 4 miliar menjadi USD 3,6 miliar. Indonesia turun tipis dari USD 4,6 miliar menjadi USD 4,5 miliar.
Di sisi lain, ada negara yang mengalami kenaikan. Malaysia terkerek dari USD 1,6 miliar menjadi USD 2,2 miliar.
Baca Juga: Data Fakta Jejak Komplotan Pembunuh Berantai di Cianjur, Bekasi dan Garut
Sedangkan, Filipina dari USD 1,6 miliar menjadi USD 2,4 miliar.
"Pasar yang sudah besar sebelumnya menurun karena masyarakat kembali beraktivitas. Hal tersebut, membuat sebagian konsumen bergeser ke membeli makanan secara offline," papar dia.