Tetapi, hal itu akan memengaruhi daya beli masyarakat, khususnya kelas menengah.
”Mukul langsung sih enggak, tapi kalau tidak ada stimulus dikembalikan, secara jangka menengah membuat daya saing kita akan berkurang. Kalau naik satu persen, jawaban saya enggak langsung bikin sepi, cuma ada jangka panjang dan menengah yang harus dipikirkan,” katanya.
Sementara itu, Head of Macro and Market Research Bank Mandiri Dian Ayu melihat Bank Indonesia mempunyai peluang untuk memangkas suku bunga acuan BI rate sebanyak satu kali pada 2024.
Di sisi lain, The Fed dinilai bisa menurunkan level Fed Funds Rate sebanyak dua kali.
”Proyeksi konservatif terhadap kebijakan BI rate ini lebih disebabkan oleh kondisi rupiah yang masih bergerak volatil seiring dengan masih tingginya risiko politik di Amerika Serikat,” ujarnya. (agf/fal)