Senin, 22 Desember 2025

Bank Indonesia Utamakan Stabilitas Rupiah, Suku Bunga Acuan Dipertahankan 5,75 Persen

- Jumat, 23 Juni 2023 | 07:16 WIB
Perry Warjiyo
Perry Warjiyo

RBG.ID - Ketidakpastian perekonomian global kembali meningkat.

Kecenderungannya risiko pertumbuhan yang melambat dan kebijakan suku bunga moneter di negara maju yang lebih tinggi.

Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan sebesar 2,7 persen secara year-on-year (YoY) dengan risiko perlambatan terutama di Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. 

Baca Juga: Jadwal shalat di Makassar Hari Ini 23 Juni 2023, Laksanakan Shalat dan Tunaikan Zakat

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menuturkan, tekanan inflasi di AS masih tinggi. Terutama karena keketatan pasar tenaga kerja di tengah kondisi ekonomi yang cukup baik dan tekanan stabilitas sistem keuangan (SSK) yang mereda.

Sehingga mendorong kemungkinan kenaikan Federal Funds Rate (FFR) ke depan. 

Untuk Tiongkok, pertumbuhan ekonomi tidak sekuat perkiraan di tengah inflasi yang rendah.

Baca Juga: BPJS Kesehatan Luncurkan Aplikasi i-Care JKN, Begini Cara Kerjanya

Sehingga, mendorong pelonggaran kebijakan moneter. 

Pemulihan ekonomi negara berkembang seperti India terpantau kuat.

Ditopang oleh permintaan domestik dan ekspor jasa.

Baca Juga: Berikut Prakiraan Cuaca Depok 23 Juni 2023: Waspada Hujan di Sore Hari

Kondisi ekonomi negara maju dan berkembang tersebut mendorong nilai tukar dolar AS (USD) cenderung melemah terhadap mata uang negara maju.

Tetapi, menguat terhadap mata uang negara berkembang. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X