Arief mengungkapkan percepatan bansos beras itu dilakukan lantaran saat ini harga gabah sedang mengalami kenaikan.
Apalagi menurutnya diperkirakan bahwa panen beras pada September 2023 hingga Januari 2024 tak mencukupi konsumsi dalam negeri.
"Kita terus monitor selama pak Dirut Bulog belum mendistribusikan 640 ribu ton maka market seperti hari ini. Artinya dalam September, Oktober, November, Desember Januari kemungkinan besar panen ini tidak mencukupi kebutuhan konsumsi," ucapnya.
Baca Juga: Tragis! Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak KRL di Ciputat Tangsel, Begini Pengakuan Saksi
Di sisi lain, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menuturkan penyaluran bansos beras itu tahap pertama akan dimulai untuk KPM di Jakarta dan Bogor.
"Iya benar akan ada launching bantuan pangan, rencananya gitu. Belum pasti betul (wilayahnya), ada dua kemungkinan, itu kita dilaksanakan di Bogor dan di Jakarta," ujarnya ditemui setelah rapat.
Namun, pria yang akrab disapa Buwas itu belum dapat memastikan jumlah beras yang akan diberikan ke KPM pada hari pertama itu. Hal itu karena penyaluran akan tergantung kebutuhan daerah.
Baca Juga: Puas Mario Dandy Divonis Maksimal 12 Tahun Penjara, Ayah David Ozora Teriakan Kata 'Siuuu'
4. Bansos Telur dan Daging Ayam
Arief Prasetyo juga mengatakan bulan September ini, pemerintah juga akan memberikan bansos berupa telur dan juga daging ayam.
Akan tetapi, bansos telur dan daging ayam hanya disalurkan kepada 1,4 juta keluarga rentan stunting di 8 provinsi saja.
Bansos ini nantinya akan diberikan dalam satu paket yang berisikan 1 kilogram daging ayam dan 16 butir telur ayam. Sementara itu, data masyarakat rentan stunting diperoleh dari BKKBN.
"Nanti tambah lagi ayam dan telur. Ayam itu 1 kg, telurnya 16 butir. Jadi, satu pack, satu pack, tiga bulan juga sama. Kalau yang ayam dan telur untuk 7 atau 8 provinsi diberikan kepada 1,4 juta keluarga rentan stunting," jelas Arief setelah menghadiri Rakernas Pengendalian Inflasi.