RBG.ID – Sejumlah sentimen bakal memengaruhi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada pekan keempat Agustus 2023.
Pelaku pasar modal masih menanti penjelasan Gubernur The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell terkait dengan arah kebijakan pekan ini.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, jumlah warga yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun.
Baca Juga: Jihyo Twice Ajak Sang Adik Lee Haeum Menari 'Killin Me Good' Bersama
Per 12 Agustus 2023, jumlahnya turun 11 ribu klaim dari pekan sebelumnya. Meski demikian, The Fed melihat pasar tenaga kerja masih ketat.
”Hal itu dapat memperpanjang kampanye pengetatan The Fed guna mendinginkan perekonomian AS,” jelas analis pasar modal Hans Kwee.
Menurut dia, pandangan bank sentral AS itu tengah terbagi. Beberapa pejabat memilih menahan suku bunga acuan pada pertemuan September mendatang setelah Biro Statistik Ketenagakerjaan AS merilis inflasi Juli sebesar 3,2 persen year-on-year (YoY).
Baca Juga: Pemkab Bogor Dianggap Pilih Kasih, Jalan Abdul Fatah Dibiarkan Rusak, Jalan Kecamatan Lain Dibangun
Di sisi lain, ada yang berpendapat bahwa level inflasi masih lebih tinggi dari target 2 persen. Jadi, sangat mungkin ada kenaikan 25 basis poin (bps) lebih lanjut tahun ini.
”Dengan tidak adanya katalis utama yang menggerakkan pasar, fokus pelaku pasar beralih ke pidato (Gubernur The Fed Jerome) Powell di simposium ekonomi Jackson Hole Jumat (25/8) mendatang sebagai petunjuk prospek suku bunga. Pasar memperhitungkan prospek yang lebih hawkish saat ini di tengah risiko yang muncul dari potensi kenaikan suku bunga The Fed,” terang dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti tersebut.
Baca Juga: Pratama Arhan dan Azizah Salsha Gelar Pernikahan di Jepang Dihadiri Tamu dari PSSI dan DPR RI
Dari Asia, pasar keuangan masih dibayangi kekhawatiran sektor properti Tiongkok menyusul masalah yang dihadapi Evergrande.
Stimulus yang saat ini diberikan pemerintah dianggap masih mengecewakan pasar.
Pada Juli 2023, Evergrande membukukan kerugian gabungan USD 81 miliar selama dua tahun terakhir setelah berjuang menyelesaikan proyek serta membayar kembali pemasok dan pemberi pinjaman.
Artikel Terkait
IHSG Cenderung SOS Pekan Ini
Tertekan BBM Naik dan Sentimen Negatif Luar Negeri, IHSG Terjun
Sentimen Global Bikin IHSG dan Rupiah Drop
OJK: Kinerja IHSG Terbaik di ASEAN, Sempat Cetak Rekor Tertinggi
Amerika Serikat Keluar dari Resesi Jadi Sentimen Positif IHSG
Perbaikan Ekonomi AS Sentimen Positif IHSG, The Fed Diproyeksikan Pertahankan Bunga Acuan hingga Akhir Tahun