RBG.ID – Penurunan private consumption expenditure alias indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi Amerika Serikat (AS) menjadi sentimen positif indeks harga saham gabungan (IHSG) pekan ini. Sebab, indikator tersebut berpotensi memberikan jeda kenaikan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) sampai akhir tahun ini.
Dari dalam negeri, pelaku pasar saham menantikan data inflasi yang diperkirakan turun ke 3,11 persen dari sebelumnya 3,52 persen year-on-year (YoY).
Analis pasar moda Hans Kwee menyatakan, perekonomian AS tumbuh positif di kuartal II 2023. Produk domestik bruto (PDB) tercatat naik 2,4 persen secara tahunan.
Baca Juga: Viral! Anggota DPRD Halmahera Tengah Tiba-Tiba Ngamuk Hingga Pukul Pengunjung di Minimarket
Lebih baik ketimbang kuartal I 2023 sebesar 2 persen YoY. Klaim awal tunjangan pengangguran juga turun 7 ribu orang menjadi 221 ribu orang.
’’Perekonomian Amerika tumbuh lebih cepat daripada ekspektasi pada kuartal II karena ketahanan pasar tenaga kerja menopang belanja konsumen, sementara bisnis meningkatkan investasi pada peralatan berpotensi mencegah resesi,” terang Hans.
Inflasi tahunan AS melambat secara signifikan pada Juni 2023.
Baca Juga: Pertahankan Airlangga Hartarto, DPD Partai Golkar se-Indonesia Tolak Munaslub
Itu tecermin dari indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (tidak termasuk makanan dan energi) sebesar 3,8 persen.
Melambat dari 4,9 persen pada periode Januari–Maret 2023.
Nah, The Fed menjadikan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) sebagai acuan untuk kebijakan moneternya.
Baca Juga: SM Entertainment Segera Mendebutkan RIIZE, Boy Grup Pertama Setelah 7 Tahun
’’Jika angka PCE lebih rendah dari perkiraan, itu bisa diterjemahkan ke dalam suku bunga yang lebih rendah dari perkiraan ke depan,’’ ucap dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Trisakti itu.
Meskipun demikian, The Fed tidak akan menurunkan suku bunga acuannya tahun ini.
Artikel Terkait
CEO HYBE America Scooter Braun Terungkap Telah Jual Saham HYBE Senilai Rp210 Miliar
Saham YG Entertainment Turun 7 Persen Setelah Kontrak G-Dragon BIGBANG Berakhir
Kontrak G-Dragon BIGBANG Berakhir, Saham YG Entertainment Anjlok Hingga Rp 1,9 Triliun
Pertamina Alihkan Saham 10 Persen Blok Rokan Ke Pemprov Riau
Saham YG Entertainment Anjlok Setelah Beredar Rumor Lisa BLACKPINK Tidak Perpanjang Kontrak
Saham HYBE Naik 6 Persen Berkat Jungkook BTS Berhasil Raih All Kill di Billboard dengan Lagu Seven
Astra Resmi Mengakuisisi Seluruh Saham OLX