Pandemi Dicabut, Ekonomi Lebih Optimistis, Daya Beli Belum Sepenuhnya Pulih

”Sehingga berkorelasi atas dampak positif Indonesia di mata investor. Yang pasti pencabutan akan semakin mendorong mobilitas masyarakat sehingga akan menggerakkan roda perekonomian dalam negeri, meningkatkan juga angka konsumsi domestik kita," ujar Shinta.

Dalam rapat dewan gubernur (RDG), Kamis (22/6), Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik.

Didukung oleh permintaan domestik dan positifnya kinerja ekspor.

Kenaikan konsumsi rumah tangga masih terus berlanjut. Didorong oleh peningkatanmobilitas, membaiknya ekspektasi pendapatan, dan terkendalinya inflasi.

“Investasi juga tetap kuat, terutama investasi nonbangunan sejalan dengan kinerja ekspor yang positif dan berlanjutnya hilirisasi,” jelas lulusan Iowa State University itu.

Kinerja pariwisata juga membaik sejalan dengan kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara.

Perbaikan ekonomi tanah air dikonfirmasi oleh hasil survei keyakinan konsumen yang meningkat. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada April 2023 di level 126,1.

Lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 123,3.

Keyakinan konsumen terpantau meningkat pada seluruh kategori pengeluaran. Terutama pada responden dengan pengeluaran Rp 1 juta sampai Rp 2 juta.

Secara spasial, kenaikan IKK tertinggi berada di Makassar, diikuti Medan, dan Pangkal Pinang.

Ke depan, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2023 tetap berada dalam kisaran 4,5-5,3 persen.

“Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergitas stimulus fiskal pemerintah dengan stimulus makroprudensial Bank Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya dari sisi permintaan,” tegas Perry. (dee/han/agf)