Senin, 22 Desember 2025

Kejar Kontribusi Manufaktur 20 Persen Di PDB, Kadin: Rantai Pasok Dan Skala Produksi Harus Ditingkatkan

- Sabtu, 17 Juni 2023 | 08:32 WIB
Agus Gumiwang Kartasasmita
Agus Gumiwang Kartasasmita

Baca Juga: Begini Penjelasan Polisi Soal Lamanya Penanganan Kasus Pencabulan Bocah SD Oleh Kakek Di Cipayung

”Kondisi ini juga sebetulnya terjadi di berbagai negara lain. Seperti, Asean dan di negara-negara ekonomi besar di dunia. Kita harus betul-betul bisa memahami faktor-faktor yang mempengaruhi ekspansi manufaktur Indonesia dan negara lain sebagai benchmarking,” urainya.

Selain itu, ada beberapa permasalahan di bidang industri yang menjadi isu utama. Antara lain, akses bahan baku/penolong, keterampilan SDM, tantangan produk impor, pengolahan limbah B3, logistik, data industri.

Menurut Agus, pengalaman negara lain menunjukkan bahwa industri memegang peranan penting untuk peningkatan PDB per kapita.

Korea Selatan dan Singapura masih menunjukkan peningkatan share industri ketika sudah menjadi negara maju.

Baca Juga: Acara Wisuda Kelulusan Siswa Banyak Dikeluhkan Orang Tua, Begini Reaksi Kadisdik Kota Bogor

”Sementara share industri Indonesia mengalami tren penurunan setelah booming pada 2002. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan share industri melalui perbaikan struktur ekonomi dalam agenda transformasi ekonomi,” bebernya.

Sementara itu, dari perspektif pelaku usaha, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai bahwa jika kinerja manufaktur ingin didongkrak, maka rantai pasok harus ditingkatkan kelancarannya dan output nasional harus ditingkatkan secara signifikan.

Sehingga, memiliki kemampuan dan daya saing yang memadai di pasar ekspor.

Baca Juga: Sutradara The Flash Andy Muschietti Garap Batman: The Brave and the Bold, Fase Satu DCU di Bawah Safran-Gunn

Wakil Ketua Kadin Koordinator Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Shinta W. Kamdani menuturkan, ekspansi ke pasar ekspor menjadi kunci.

Sebab, secara esensi industri manufaktur nasional tidak bisa tumbuh secara eksponensial dalam waktu singkat bila hanya mengandalkan volume demand pasar dalam negeri lantaran pertumbuhan daya beli domestik sangat lambat.

Baca Juga: Modus Iming-Imingi Rp 2 Ribu, Polisi Tangkap Kakek Pelaku Pencabulan Berkali-kali Bocah SD Di Cipayung

“Hanya dengan dua formula, skala produksi dan kinerja sektor manufaktur bisa terdongkrak jauh di atas pertumbuhan GDP,” katanya. (agf/dio)

Sasaran Kuantitatif Industri 2025–2035 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X