"Dalam bentuk tax holiday super deduction untuk riset, untuk vokasi, dan juga tax allawance di dalam rangka mendukung berbagai transformasi industri terutama yang berbasis sumber daya alam yang memperkuat ekosistem industri otomotif yang berbasiskan elektronik, elektrik, dan baterai," jelas Menkeu.
BACA JUGA: Jelang Puasa, Ini Bansos yang Akan Cair Bulan Maret 2023
Lebih lanjut, ia pun mengungkapkan bahwa pemerintah terus berfokus pada infrastruktur guna meningkatkan competitiveness dan produktivitas perekonomian Tanah Air.
Melalui landasan tersebut, anggaran di tahun depan diperkirakan bisa terjaga.
"Di satu sisi pendapatan negara akan tetap tumbuh dengan tax ratio yang terus meningkat dan belanja negara yang akan dijaga secara disiplin namun dengan prioritas sesuai dengan agenda nasional. Dan untuk tahun depan awal kita akan perkirakan defisit makin menurun pada level 2,16 persen sehingga 2,64 persen dari PDB dengan primary balance mendekati 0," jelasnya.
Lebih lanjut, ia pun mengingatkan pertumbuhan ekonomi 2023 dan 2024 akan tetap terjaga dan tumbuh baik, seperti 2022 dengan angka di atas 5 persen.
"Untuk tahun depan, momentum perekonomian Indonesia yang saat ini cukup kuat akan dijaga agar pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik pada tahun 2022 yaitu pertumbuhan ekonomi di 5,3 persen, momentumnya tetap bisa dijaga untuk thaun 2023 dan 2024," pungkasnya.
Ikuti berita menarik lainnya di Google News
Artikel Terkait
BRI Jalin Kerja Sama Implementasi Aplikasi PSIAP bersama Dirjen Pajak Kemenkeu RI
BLT BBM dan BSU, Menkeu: Diprediksi Kurangi Angka Kemiskinan 1,07 Persen
Terkait Wacana Penghapusan Listrik 450 VA, Ini Kata Menkeu Sri Mulyani
Tiga BUMN Bakal Dapat Tambahan Modal, Menkeu Ajukan PMN Rp 15,5 Triliun, Ini Skemanya
Yakin di Atas 5 Persen, Menkeu: Ekonomi 2023 Diperkirakan Tetap Kuat Meski Sedikit Lambat