RBG.ID, BANDUNG - Sejak diresmikan pada Desember 2022 lalu, Masjid Al Jabbar banyak mencuri perhatian warga Bandung dan Jawa Barat untuk datang beribadah dan berwisata. Namun, kehadiran Masjid Raya ini juga menyuguhkan sejumlah ontran-ontran yang hingga saat ini mewarnai eksistensinya, salah satunya persoalan sampah.Sejak diresmikan pada Desember 2022 lalu, Masjid Al Jabbar banyak mencuri perhatian warga Bandung dan Jawa Barat untuk datang beribadah dan berwisata. Namun, kehadiran Masjid Raya ini juga menyuguhkan sejumlah ontran-ontran yang hingga saat ini mewarnai eksistensinya, salah satunya persoalan sampah.
Timbulan sampah menjadi salah satu persoalan yang masih terus muncul dan berpotensi merusak wajah dan citra megah Masjid Al Jabbar.
Berdasarkan pantauan Radar Bandung pada Minggu (12/2), tumpukan-tumpukan sampah masih tersebar di beberapa titik di kawasan Masjid tersebut. Dari ribuan warga yang berkunjung hampir semuanya membawa jinjingan berupa bekal makan minum untuk dinikmati di Masjid megah itu. Alhasil, berton-ton sampah tiap harinya dihasilkan disatu kawasan itu saja.
Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat (DLH Jabar) mencatat, jumlah sampah yang dihasilkan di Masjid Raya itu sudah mencapai 98 ton sejak diresmikan pada Desember 2022 lalu.
Kepala DLH Jabar Prima Mayaningtias mengatakan, pihaknya sudah berulang kali memberikan edukasi kepada pengunjung Masjid Al Jabbar untuk tidak membuang sampah sembarangan. Namun, seakan imbauan itu tidak berjalan dengan baik.
"Kita sudah berulang kali melakukan penyuluhan lingkungan, memberikan penyuluhan dan pemberitahuan kepada masyarakat untuk tertib dan membuang sampah pada tempatnya. Tapi tetap masyarakat masih banyak yang belum sadar," kata Prima saat dihubungi, Minggu (12/2).
Jika terus begitu, ia menyebut masalah sampah di Masjid Al Jabbar akan terus ada. Tetapi Prima memastikan akan terus berupaya mencarikan solusi atas persoalan tersebut.
"Jadi kalau masalah sampah itu kalau menurut saya itu akan tetap ada, tapi kita akan terus lakukan upaya secara maksimal," kata Prima.
"Persoalan ini akan terus dievaluasi untuk kita perbaiki di masa mendatang. Jadi kita akan upayakan menghadirkan pengelolaan dengan baik dan tentu kita juga membutuhkan kerjasama dari masyarakat," imbuhnya.
Pantauan Radar Bandung di sejumlah titik seperti di danau masjid dan akses masuk kawasan, terlihat semrawut dengan berbagai jenis sampah yang berceceran tak karuan. Kawasan danau yang seharusnya berperan sebagai ornamen memperindah dan menambah kemegahan masjid, malah merusak dan menimbulkan ketidaknyamanan.
Belum adanya pengurus definitif Masjid Raya ini, menurut Prima, yang menjadi satu penyebab belum optimalnya pengelolaan sampah di kawasan masjid. Ia berharap jika pengelola definitif sudah ditetapkan, pihaknya bisa menjalin kerjasama untuk membenahi tata kelola sampah.
Artikel Terkait
Pesona Kampung Cibuntu, Kampung Para Perajin Tahu
Pemkot Bandung Jalani Pemeriksaan BPK, Ini Penjelasannya
Usai Hujan Lantai Licin, Pengunjung Masjid Raya Al-Jabbar Kerap Terpeleset