Senin, 22 Desember 2025

Vaksinasi Booster Dosis Kedua di Kabupaten Bandung Terkendala Stok

- Selasa, 24 Januari 2023 | 21:35 WIB
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 ke warga lanjut usia (lansia) saat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga (booster) di Masjid Pusdai, Kota Bandung, (TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/RADAR BANDUNG)
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 ke warga lanjut usia (lansia) saat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga (booster) di Masjid Pusdai, Kota Bandung, (TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/RADAR BANDUNG)

RBG.ID, SOREANG - Pelaksanaan vaksinasi booster Covid-19 dosis kedua di Kabupaten Bandung saat ini tengah menunggu kedatangan stok vaksin booster dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat.

Kepala Bidang Penyediaan Pelayanan Kesehatan (Kabid P2K) Dinkes Kabupaten Bandung, Hanhan Siti Hasanah mengatakan untuk saat ini stok vaksin booster di Kabupaten Bandung tengah mengalami kekosongan.

"Saat ini stok vaksin booster di kita kosong, adanya itu GnG sama G-fivac, dan itu untuk dosis booster keduanya sedikit karena yang pakai GnG sedikit, itu vaksin baru, ya," kata Hanhan, Selasa (24/1).

Baca Juga: Distribusi Air Perumda Tirta Rangga Subang Mati Total, Ini Penyebabnya

Ia menjelaskan untuk penyediaan vaksin booster dosis kedua ini, pihaknya telah mengajukan penyediaan vaksin ke Dinkes Provinsi Jawa Barat. Selain itu, dalam perencanaannya, Dinkes Kabupaten Bandung memasang target sebesar 30 persen untuk vaksinasi dosis kedua hingga pertengahan tahun nanti.

"Dalam perencanaan kami untuk target sampai pertengahan tahun, paling tidak 30 persen vaksin booster kedua sudah didistribusikan, lalu untuk booster pertama kita targetkan pertengahan tahun sudah 80 persen," terangnya.

Menurutnya, kendala yang dihadapi oleh Dinkes Kabupaten Bandung terkait vaksinasi selain stoknya yang terbatas adalah kurangnya antusiasme masyarakat untuk melakukan vaksinasi, terutama pada dosis ketiga.

Baca Juga: Pemkot dan DPRD Kota Bandung Segera Dibahas Perda LGBTQ

Hal itu ditunjukkan oleh data kenaikan jumlah peserta vaksinasi booster di Kabupaten Bandung yang hanya naik sekitar tiga persen selama kurun enam bulan terakhir.

"Dari data kami, booster ke satu itu hanya naik tiga persen dalam enam bulan terakhir, angka sebelumnya hanya 46 persen, sampai 22 januari itu naik ke 49,66 persen, jadi peningkatannya tidak signifikan, hanya nol koma sekian persen perbulannya," jelas Hanhan.

Ia menilai, kurangnya antusias masyarakat dalam melaksanakan vaksinasi disebabkan oleh tidak diwajibkannya vaksinasi seperti dosis pertama maupun kedua.

Baca Juga: Usai Mantan Karyawan Bongkar Aib, Jhon.LBF : Dia Hanya Menyesal

Sehingga masyarakat merasa tidak terlalu perlu mendapatkan vaksin dosis lanjut jika tidak menyangkut kepentingannya seperti bepergian.

"Yang sadar vaksin dosis ketiga itu sedikit, Sehingga kita buka sentra tidak laku, seperti sentra di PT Inti yang daftar di bawah 100 per harinya. Akhirnya itu tidak efektif, kita keluarkan anggaran besar, tenaga juga, akhirnya kita tidak sentra lagi, kembali ke puskesmas, atau di desa. Setelah booster dijadikan syarat bepergian, baru banyak yang tanya, dan saat itu vaksin kosong," katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X