RBG.ID - Kecap manis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kebiasaan makan masyarakat Indonesia.
Beragam merek kecap manis yang ada di Indonesia dengan aneka citarasa menjadi potensi besar bagi gastrodiplomasi Indonesia.
Semua itu tidak lepas dari keragaman budaya dan kondisi geografis Indonesia.
Baca Juga: Viral! Seorang Siswa Diduga Dibully, Kedua Tangan dan Kaki Terikat Pada Batang Pohon
Setiap daerah memiliki “kecap nomor 1”-nya masing-masing sesuai dengan selera masyarakatnya.
Upaya melestarikan ragam kecap manis nusantara melalui teknologi dengan mengarsipkan ragam kecap dan ceritanya dalam bentuk digital dan sajikan dalam bentuk pameran menjadi penting saat ini.
Departemen Antropologi Universitas Padjadajaran berkolaborasi dengan Parti Gastronomi dan didukung penuh oleh Direktorat Pendidikan dan Internasionalisasi menyelengarakan Pameran Koleksi Kecap Nusantara: Rasa Lestari, yang dibuka untuk umum pada tanggal 13 sampai dengan 16 Juni 2023 di Teater Pengetahuan Rektorat Universitas Padjadjaran.
Baca Juga: Masuk Bursa Cawapres Ganjar Pranowo, Menteri PUPR Basuki Sebut Usianya Sudah 70 Tahun
Pameran ini menawarkan pengalaman untuk menjelajahi kecap tidak hanya sebatas
komoditas penambah rasa saja tetapi merupakan sebuah warisan budaya milik Indonesia yang
harus dilestarikan.
Pengalaman tersebut dikemas secara menarik melalui pameran lebih dari 100 koleksi kecap nusantara, arsip maupun dokumen dari masa kolonial, kecap tasting, pemutaran film dokumenter, talkshow, serta demo masak.
Pameran ini bisa jadi merupakan pameran kecap pertama di Indonesia yang menampilkan kajian secara menyeluruh mulai dari komoditas, sejarah, hingga budayanya.
Baca Juga: Mengerikan, 10 indikator RPJMN Berisiko Tidak Tercapai
Terselenggaranya “Pameran Koleksi Kecap Nusantara: Rasa Lestari” diharapkan dapat memberikan banyak dampak positif bagi para pengunjung. Selain untuk mengenalkan ragam budaya Indonesia melalui kecap.
Kegiatan ini juga sebagai upaya mendokumentasikan hasil-hasil riset di Teater Pengetahuan, sehingga pengetahuan tentang makanan/kecap tetap dapat diakses oleh masyarakat luas di masa mendatang.
Selain itu, menginspirasi civitas akademika Unpad, untuk mamerkan karyanya di Teater Pengetahuan Unpad dengan cara yang populer agar masyarakat lebih mudah untuk menikmati dan mengaksesnya.
Artikel Terkait
Guru Besar Unpad: Apoteker Punya Peran penting Edukasi Warga Soal Konsumsi Obat
Pelaku Penusukan Mahasiswa Unpad Ditangkap, Motifnya Ini
Dosen Unpad Teliti Nama-Nama Khas Sunda yang Populer dan Hilang
PKM Unpad Edukasi KWT Sumedang Soal Kemasan Produk Ramah Lingkungan
Dosen Unpad Kembangkan Objek Wisata Baru Berem Sumedang
FPIK Unpad Dorong Pengembangan Budidaya Ikan Hias di Sindangsari Sumedang
Latto-Latto Lagi Booming, Sosiolog Unpad Ungkap Fakta Menarik Ini