RBG.ID, KAB. BANDUNG - Menjelang gelaran Piala Dunia U20 yang akan berlangsung pada bulan Mei hingga Juni mendatang, Stadion Si Jalak Harupat terus dikebut proses renovasinya.
Stadion yang berada di Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung itu, saat ini tengah dirombak total guna mengikuti standar stadion yang diajukan oleh FIFA, baik dari lapangan maupun infrastruktur penunjangnya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bandung, Kawaludin menyatakan, untuk proses perbaikan venue Piala Dunia U20 saat ini berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
"Progres renovasinya berjalan sesuai rencana, tapi memang waktu jadi tantangan utama kami dalam menyelesaikan renovasi ini tepat waktu, jika tetap berprogres seperti saat ini, kami yakin bulan Maret nanti prosesnya akan rampung seluruhnya," kata Kawaludin, dalam acara Dialog Bersama Menyambut Piala Dunia U20 yang digelar oleh PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Kabupaten Bandung, Selasa (28/2).
Menurutnya tantangan utama dalam menyediakan venue Piala Dunia ini adalah perbedaan aturan yang berlaku di Indonesia dengan aturan yang berlaku dari FIFA selaku penyelenggara. "Ada beberapa hal yang menurut kami itu sudah selesai, tapi ternyata masih belum cukup dari FIFA, sehingga memang harus ekstra keras dalam prosesnya, tapi kami tetap ikuti aturannya," terangnya.
"Contohnya soal lintasan lari, sebelumnya kan tidak ditutup rumput sintetis, tapi karena aturan dari FIFA, lintasan itu harus ditutup pakai rumput sintetis, beton penutup saluran air pun sama harus tertutup," imbuhnya.
Sementara itu, untuk lapangan beserta drainase yang dikerjakan oleh Dispora Kabupaten Bandung, saat ini sudah layak sesuai standar yang diajukan oleh FIFA. Nantinya lapangan tersebut diharapkan tidak lagi tergenang jika terjadi hujan besar.
"Setelah diuji coba memang benar tidak ada genangan walau diguyur hujan lebat, dan perbaikanny pun sudah sesuai dengan aturan FIFA," terangnya.
Kendat persoalan renovasi stadion dinilai sudah mendekati sesuai, nyatanya masih ada hal lain yang menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kabupaten Bandung sebagai tuan rumah. Persoalan itu adalah minimnya sosialisasi guna menyukseskan gelaran tersebut.
Narasumber lainnya, seorang wartawan senior, Didi Mainaki pun berpendapat dirinya belum melihat adanya sosialisasi yang serius terkait penyelenggaraan Piala Dunia U20. Menurutnya, dalam waktu yang tidak lagi banyak, seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Bandung harus mulai aktif menyosialisasikan event internasional itu.
"Yang saya lihat untuk sosialisasinya memanglah kurang gencar, dan itu harus segera dimulai, kenapa? Karena jika kita sukses menyelenggarakan agenda ini, bukan tidak mungkin kedepannya Kabupaten Bandung bisa terpilih kembali menjadi salah satu venue Piala Dunia (senior), jika memang Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumahnya, sehingga memang harus mulai dari sekarang terkait sosialisasi ini," kata Didi. (rup)
PUTRA WAHYU PURNOMO/RADAR BANDUNG
RENOVASI: Para pekerja tengah sibuk melakukan renovasi pada lapangan utama Stadion Si Jalak Harupat, Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Selasa (28/2). Stadion itu menjadi salah satu venue yang akan menggelar pertandingan Piala Dunia U20 yang berlangsung Mei-Juni 2023.
Artikel Terkait
Walhi: Teknologi RDF Kota Bandung Solusi Palsu
Mantan Bartender Asal Kab. Bandung Palsukan Minuman Beralkohol Merek Impor
215 Warga Lembang Keracunan Massal Usai Mengonsumsi Makanan Hajatan
Mahasiswa dan Masyarakar Geruduk Gedung Sate, Tuntut Presiden Cabut Perppu Ciptaker
Atalia Praratya, Istri Gubernur Jabar Calon Kuat Wali Kota Bandung