Minggu, 21 Desember 2025

Audit Kasus Bocah Mati Batang Otak Setelah Operasi Amandel di RS Bekasi Sudah Selesai, Ini Temuan Kemenkes

- Rabu, 18 Oktober 2023 | 10:58 WIB
Ini Kronologi Bocah 7 Tahun Meninggal Dunia Usai Operasi Amandel di RS Kartika Husada Jatiasih, Kota Bekasi
Ini Kronologi Bocah 7 Tahun Meninggal Dunia Usai Operasi Amandel di RS Kartika Husada Jatiasih, Kota Bekasi

RBG.ID – Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Azhar Jaya memastikan pihaknya sudah melakukan proses audit pada kasus pasien yang dinyatakan mati batang otak hingga akhirnya meninggal setelah operasi amandel.

Diketahui bahwa operasi amandel yang menyebabkan kematian seorang bocah itu dilakukan di RS Kartika Husada Jatiasih, Bekasi.

Hasil audit pasien mati batang otak usai operasi amandel dalam waktu dekat akan dikirim ke RS untuk dijadikan catatan awal.

 Baca Juga: Siap-siap! 3 Kota di Jawa Barat Ini Akan Alami Pemadaman Listrik Selama 3 Jam Hari Ini 19 Oktober 2023

"Kemenkes sudah membentuk tim untuk melakukan audit di sana, jadi memang kejadiannya itu adalah kejadian yang bersifat unpredictable, dan memang RS sudah melakukan langkah-langkah untuk penyelamatan, namun demikian kemudian langkah-langkahnya perlu ada yang kita perbaiki," ungkap Azhar ketika ditemui di sela peresmian Corporate University di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta Selatan, Selasa (17/10/2023).

"Kami mengirimkan hasil audit, hari ini apa besok, sudah final hasilnya untuk dikirimkan ke RS, agar melakukan perbaikan," imbuhnya.

Soal dugaan adanya malpraktik di RS Kartika Husada Jatiasih, Bekasi, hal yang kemudian menjadi penilaian yakni terlaksananya SOP atau tidak, bukan dari keberhasilan suatu prosedur di RS.

 Baca Juga: Jokowi Dipastikan Tak Akan Hadir Saat Pengumuman Cawapres Ganjar, Ini Penyebabnya

Menurut Azhar, pihak RS Kartika Husada Jatiasih, Bekasi, sudah melakukan tindakan sesuai SOP, namun ada beberapa hal yang sebenarnya bisa dimaksimalkan.

Salah satunya berkaitan dengan waktu penanganan pasien yang semestinya bisa dilakukan lebih cepat. Selain itu, Azhar juga menilai bahwa sejumlah tenaga kesehatan di RS terkait juga memerlukan pelatihan lebih banyak.

"Mungkin pada saat mereka melakukan itu, perawatnya dalam tanda kutip butuh pelatihan lebih dan sebagainya." ujarnya.

Baca Juga: Ingin Keluar Negeri Gratis? Dapatkan Promo Tiket Kursi Gratis AirAsia Berikut Ini, Berlaku Hingga 25 Oktober

"Jadi kalau saya tidak bisa menjudge bahwa orang ke RS harus sembuh, tapi yang saya nilai adalah SOP-nya dilaksanakan atau tidak, itu criticalnya di situ," imbuhnya.

Evaluasi Kemenkes RI

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X