Sosialisasi konektivitas angkutan kemarin menghadirkan beberapa narasumber, konsultan, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), PT KAI, Organda, hingga Pengamat Transportasi. Forum tersebut membahas rancangan awal integrasi transportasi saat LRT beroperasi.
Diperkirakan ada 39 ribu warga Bekasi yang aman menggunakan LRT, sehingga dibutuhkan angkutan pengumpan untuk membawa masyarakat dari dan ke stasiun LRT. Selain itu, tujuan utamanya adalah mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi publik.
"Arah kita kesana, memberikan alternatif penggunaan kendaraan pribadi," ungkap Kabid Angkutan dan Sarana Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi, Erwin.
Erwin menyampaikan bahwa proyek strategis nasional ini harus didukung oleh Pemerintah Daerah (Pemda), diantaranya menyiapkan konektivitas moda transportasi. Dia jenis angkutan yang digunakan dalam konektivitas angkutan feeder ini adalah Transpatriot dan Angkot.
BACA JUGA: Komentari LRT di Palembang, Gubernur Ridwan Kamil Minta Maaf
BACA JUGA: Juli 2023, LRT Jabodetabek Ditarget Beroperasi
Sementara ini, sembilan unit bus Transpatriot yang saat ini beroperasi akan digunakan untuk mengantar penumpang ke stasiun LRT. Jumlah bus Transpatriot akan ditambah menyesuaikan kemampuan anggaran untuk mensubsidi tarif.