Hari ini sudah memasuki hari ke enam TV di rumah salah satu Warga Pondok Gede, Ida (50) dibiarkan mati lantaran ia belum memiliki STB. Sehingga, untuk menikmati siaran TV tertentu, keluarganya terpaksa streaming melalui telepon genggam.
Sudah beberapa kali ia juga kehabisan stok STB di toko langganannya. Belum sampai 20 menit sejak STB tersedia untuk para pelanggan, persediaannya sudah habis terjual seluruhnya.
Sudah beberapa hari ini Ida memantau status aplikasi pesan singkat toko langganannya supaya tidak kehabisan."Terus dia buat status kan, lumayan banyak lagi kalau aku liat itu stoknya, terus aku siap-siap mau jalan, tiba-tiba lima menitan sold out, baru juga aku mau jalan dari rumah," katanya.
Dalam satu hari ia memantau, persediaan baru bisa datang sampai tiga kali, semua habis dalam waktu singkat. Yang yang sengaja ia sisihkan untuk membeli STB masih tersimpan rapi, jika tidak kunjung mendapatkan STB, ia khawatir uangnya terpaksa harus digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari."Aku belum dapat STB, paling kalau nonton TV itu streaming," tambahnya.
Hal serupa juga dialami oleh warga Bekasi lainnya, Nurdiansyah (20), ia bahkan harus merogoh kocek hingga Rp350 ribu untuk membeli STB satu paket dengan antena baru. Dua hari yang lalu, ia membeli STB di toko online untuk memastikan keluarganya di rumah bisa tetap menikmati siaran TV."Rp350an, soalnya harus sama antena juga," ungkapnya.
Pantauan Radar Bekasi di kawasan pertokoan di Bekasi Timur, nampak pemilik toko memberikan informasi STB kosong. Sementara di toko lain yang masih menyediakan STB, harga termurah dimulai dari Rp230 ribu sampai yang termahal Rp300 ribu.
Penjual mengaku stok menipis sejak dari distributor."Ya karena harga dari sananya (distributor) sudah tinggi, kita juga jual di kisaran Rp230 ribu sampai Rp300 ribu per unit," kata salah satu pemilik toko, Sony (35).
Bahkan untuk membeli STB dari distributor, ia mengaku harus bersaing dengan penjual lain. Akibatnya, ia tidak bisa menyediakan STB dalam jumlah banyak.