Senin, 22 Desember 2025

Kasus Arisan Bodong Emak-Emak, Polisi Lengkapi Berkas

- Selasa, 25 Oktober 2022 | 22:22 WIB

"Kami dalami dulu keterangan para korban, dan buktikan berapa sebenarnya kerugian yang dialami para peserta arisan," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, puluhan emak-emak asal Desa Karang Satu, Kecamatan Karang Bahagia, mendatangi Polres Metro Bekasi, untuk membuat Laporan Polisi (LP), dugaan tindak pidana penipuan dengan motif arisan dan tabungan, yang dilakukan oleh salah seorang warga Karang Satu, Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi, berinisial SR (42).

Dengan membawa sejumlah barang bukti (bb), emak-emak yang berjumlah 35 orang ini langsung menuju ke ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Metro Bekasi, melaporkan dugaan tindak pidana penggelapan atau penipuan uang arisan dan tabungan, yang mana setiap orang sudah menyetor uang mulai dari Rp 3 juta hingga puluhan juta, dengan total kerugian mencapai Rp 1,5 miliar.

Salah satu korban penipuan, Dhelia (23) mengatakan, dirinya merasa tertipu arisan bodong yang mengalami kerugian sebesar Rp 3,5 juta. Pasalnya, dari 110 orang anggota yang tercatat mengikuti arisan ini, 35 nama yang sudah keluar tidak ada orangnya alias fiktif.

"Kalau saya sendiri ikutan arisannya per minggu, yang jumlah anggotanya itu ada 110 orang, dan baru jalan dapat 35 orang. Tapi, itu nama-nama yang dapat arisn itu fiktif semua,” ucap Dhelia, usai membuat LP.

Ia menuturkan, pelaku melakukan pengocokan arisan dengan cara live di sosial media Facebook, dan mana nama-nama yang dapat arisan adalah fiktif atau rekayasa pelaku. Alhasil, mengakibatkan kerugian yang sangat besar, mengingat arisan ini ada beberapa kloter, mulai dari Rp 3 juta sampai Rp 30 juta.

Menurutnya, arisan tersebut sudah berjalan hampir dua tahun. Namun baru satu bulan terakhir ini, para korban curiga lantaran dari nama-nama peserta arisan yang sudah keluar, tidak ada satu orang pun yang dikenal. Kemudian, setelah diselidiki, 35 nama tersebut adalah fiktif.

"Arisannya sudah jalan hampir dua tahun, mulai macetnya itu tanggal 23 September 2022, kami curiga saat ditanya yang dapat siapa?. Pelaku jawabnya orang sono, orang sini, tapi begitu dicek, orangnya tidak ada," bebernya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X