Tragedi berdarah yang merenggut ratusan nyawa di Stadion Kanjuruhan Malang nampaknya benar-benar menjadi pukulan telak bagi sepak bola Indonesia. Bahkan saat semua kompetisi liga dibawah Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dihentikan semua pihak menerima keputusan ini dengan alasan kemanusiaan.
Semua pihak berharap dunia sepak bola Indonesia akan mengalami perbaikan usai tragedi di Stadion Kanjuruhan selesai diusut sampai tuntas. Selama TGIPF melakukan investigasi, kompetisi liga 1, liga 2, maupun liga 3 dihentikan.
Kompetisi baru akan dimulai sampai presiden menyatakan bisa dinormalisasi. Tepatnya setelah TGIPF menyampaikan rekomendasi tentang sepeti apa pelaksanaan, penyelenggaraan, serta pengamanan pertandingan harus dilakukan.
"Insya Allah dalam tiga minggu tim ini sudah dapat menyampaikan hasil kerjanya kepada Presiden, dan diharapkan bisa bisa lebih cepat dari target itu," kata Ketua TGIPF, Mahfud MD.
Dalam rapat perdana kemarin kata Mahfud, tim telah menyepakati untuk segera bekerja dan mencari akar masalah tragedi Kanjuruhan. Kerusuhan kerap terjadi di dunia sepak bola Indonesia, kemudian disusul pembentukan tim setelahnya, tapi tidak pernah ada perubahan.
Harapan perbaikan dunia sepak bola juga disampaikan oleh Pelatih Persipasi, Tias Tano Taufik, tragedi Kanjuruhan disebut sebagai pengalaman paling pahit dunia sepakbola Indonesia. Sehingga untuk kembali memulai kompetisi, panitia pelaksana hingga petugas keamanan di semua level kompetisi harus lebih siap.
Terutama yang sangat ia wanti-wanti adalah penjualan tiket melebihi kapasitas stadion.
"Mudah-mudahan tidak terulang lagi, karena sia-sia nyawa seperti ini kan kita juga prihatin semua, dan dampaknya juga kan ke yang lain," ungkapnya.
Sedangkan bagi suporter Persipasi, mereka sangat menyayangkan kompetisi harus dihentikan sementara pada saat tim kebanggaan sedang dalam performa yang baik. Tapi, kemanusiaan dan perbaikan sepak bola Indonesia tidak bisa ditawar lagi, mereka telah merelakan diri sejak pertandingan terkahir pada hari Minggu kemarin, mengosongkan tribun stadion juga untuk alasan kemanusiaan pasca tragedi Kanjuruhan.