Poin kedua pihaknya juga mendorong ada pemasangan gerbang di setiap pintu komplek atau perkampungan. Alasannya gerbang yang dipasang dapat membatasi mobilitas orang keluar masuk, dan bisa memantau orang tak dikenal.
"Pasang pagar di setiap pintu masuk komplek ataupun kampung, agar mobilitas keluar masuk nya orang tidak dikenal bisa terkontrol dengan baik," jelasnya.
Ketiga pihaknya juga mendorong adanya pemasangan CCTV di beberapa ruas jalan. Sehingga pemantauan masyarakat dapat dilakukan lebih maksimal.
”Pasang beberapa CCTV di sisi jalan, agar kita mengetahui gerak-gerik orang yang memang patut dicurigai," terangnya.
Keempat memaksimalkan lampu penerangan di sejumlah wilayah untuk upaya pencegahan. "Penerangan di titik jalan juga diperlukan, agar pelaku memiliki sedikit ketakutan untuk melakukan tindak kejahatan," jelasnya.
Poin kelima pihaknya mendorong mengaktifkan kembali kegiatan siskamling di lingkungan warga. Sebab menurutnya kepedulian masyarakat menjadi hal yang paling utama, bagi keamanan di lingkungan tersebut.
"Siskamling digiatkan kembali, karena kepedulian masyarakat itu sangat penting. Untuk meminimalisir tindak kejahatan salah satunya adalah curanmor ini," tukasnya.
Belum lama ini, salah satu pengendara ojek daring sempat menceritakan kepada Radar Bekasi kehilangan kendaraannya saat akan mengantar pesanan makanan. Kejadian itu terjadi di wilayah Lagoon Bekasi. ”Saya kehilangan motor pertengahan Agustus, waktu itu mau antar pesanan saya tinggalkan motor sebentar, karena disana banyak juga motor rekan driver lain, cuma pas selesai antar pesanan saya kembali motor sudah gak ada,”ujar Sabilur salah satu korban kepada Radar Bekasi.