RBG.ID, BEKASI SELATAN - Harga kebutuhan pokok di pasar terus bergerak, sebagian turun meskipun masih diatas rata-rata normal, sebagian justru merangkak naik. Belakangan, harga telur meroket menyusul beberapa komoditas yang sudah lebih dulu naik harganya.
Telur tengah menjadi perbincangan di dapur-dapur rumah warga Kota Bekasi, harganya berkisar Rp30 ribu sampai Rp32 ribu, di atas rata-rata harga normal. Diprediksi, jika rencana pemerintah menaikkan Bahan Bakar Minyak (BBM) benar-benar terjadi, maka harga komoditas termasuk telur dipastikan ikut naik.
Salah satu grosir di wilayah kelurahan Kayuringinjaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi membenarkan naiknya harga telur.
Saat ini diakui omset penjualan masih stabil, meskipun demikian pedagang berharap harga salah satu komoditas pangan ini bisa stabil pada rata-rata harga normal, yakni berkisar Rp26 ribu.
"Kalau normal Rp28, kalau sekarang Rp30 sampai Rp32 ribu," kata pemilik grosir, Muhammad Yusuf (39).
Kenaikan harga telur kembali terjadi tiga hari belakangan, setelah sebelumnya sempat naik. Ada beberapa faktor kata Yusuf, harga telur naik saat persediaan tidak sebanding dengan permintaan, ini terjadi pada saat pemerintah menyalurkan bantuan setiap tiga bulan kepada masyarakat.
Persediaan pasca badai Covid-19 terjadi lantaran sebagian peternak gulung tikar. Kedua, pada momentum hari besar, seperti dewasa ini peringatan hari kemerdekaan, permintaan akan cenderung naik.
Ia memprediksi harga akan kembali naik jika rencana pemerintah menaikkan BBM benar-benar terealisasi. Naiknya harga BBM secara langsung akan mempengaruhi biaya distribusi sampai ke pedagang paling akhir.